Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serial Pak Erte | Preman Pengkolan (Bagian 1)

3 Juli 2019   12:17 Diperbarui: 3 Juli 2019   12:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kaltim.tribunnews.com

Begini ceritanye.... 

Pas tengah malem, di malam minggu yang basah kerena hujan. Romlah berjalan sendirian melewati gang di belakang pabrik yang menuju ke kontrakkannya.

Romlah sempet nyesel karena harus melawati gang ini. Selain minim lampu penerangan Romlah juga kudu hati-hati melangkah, lantaran hujan meninggalkan genangan di jalan setapak yang dilaluinya.

Apalagi di pengkolan gang persis di belakang pabrik sepatu ini tempat ngumpulnya Genk de'Sangar.  Yaitu sekumpulan pemuda yang tiap malem kerjanya begadang,  gitaran, mabuk-mabukan dan punya tampang yang sangar. 

Terus,  ngapain juga Romlah masih ngelayap tengah malem begini dan mesti lewat di gang ini pula?

Ternyata,  sejak di protes sama ibu-ibu,  Romlah sudah nggak ngelatih fitness lagi. Apa lagi saat itu ibu-ibu protesnya pake demo-demo segala.

Mending kalo demonya,  demo memasak.  Lha, ini para ibu tersebut demo sambil bawa sapu, linggis,  palu ama cangkul, pan Romlah jadi  takut. 

Makanya sekarang Romlah alih profesi jadi penyanyi Cafe. Selain punya goyangan yang mantul. Romlah juga punya suara yang bagus. Padahal latihannya juga pas kebetulan lagi mandi di kamar mandi keroyokan yang ada di kontrakkannya. 

Itu pun mandinya pas tengah malem ala Caca Handika. Karena suara Romlah yang basah mendesah, Tanpa disadarinya pula, Romlah malah 'mengundang' laki-laki pada ngumpul di sekitar kamar mandi kontrakkan. 

Ujung-ujungnya Pak Erte lagi yang di demo oleh ibu-ibu. Daripada Pak Erte jadi puyeng. Romlah pun dilarang mandi sore-sore.

Kalo nggak malem sekalian..,  ya, mandinya subuh sekalian. Bareng ama ayam Jago Pak Erte yang berkokok nyaring saban subuh. Hihihi... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun