Mohon tunggu...
Galuh K Hapsari
Galuh K Hapsari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Buddhi Dharma, Tangerang.

Dosen Ilmu Komunikasi dan Dosen Bahasa Belanda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Riset Kualitatif, Suatu Pengantar

27 Februari 2021   13:08 Diperbarui: 27 Februari 2021   13:10 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sampul buku by Penerbit Rosda

Penelitian ini biasanya digunakan dengan melakukan penyelidikan, pemahaman, dan penjelasan terhadap suatu keadaan di masa lalu. Contoh permasalahan tentang: perkembangan ekonomi Islam di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.

Penelitian Korelasional

Penelitian ini biasanya identik dengan membandingkan antara satu variable dengan variabel yang lainnya dalam penelitian tersebut. Contoh permasalahannya tentang: bagaimanakan hubungan antara relegiusitas dengan sikap terhadap bunga bank.

Penelitian Kausal Kontributif

Penelitian ini biasanya digunakan sebagai petunjuk arah antara hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, juga seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Contoh permasalahannya tentang: pengaruh dari pendapatan, pendidikan, pandangan terhadap bunga bank, pemaham produk terhadap minat menabung di bank, dan lain sebagainya.

DATA YANG DIGUNAKAN DALAM METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian pasti tidak lepas yang namanya data, data yaitu, sekumpulan informasi yang perlu diolah lebih lanjut untuk mendapatkan kunci yang bisa dijadikan untuk pengambilan keputusan dalam suatu permasalahan. Data menjadi sangat penting, sebab diperoleh dengan pengukuran terhadap objek yang diberi nilai.

Data yang baik sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. Data harus bersifat objektif, yaitu harus sesuai dengan keadaan di lapangan.
  2. Data bisa mewakili atau representatif.

SEJARAH RISET KUALITATIF

Pada awal perkembangan riset kualitatif, terjadi pertentangan yang sangat tajam dengan riset kuantitatif, yang sebelumnya secara kuat telah menguasai kegiatan penelitian di segala bidang ilmu. Pada mulanya riset kualitatif dipandang sebagai kegiatan yang tidak bisa dipercaya dan dipandang tidak ilmiah. Perdebatan panjang dan saling menyerang telah terjadi dalam waktu yang cukup lama. Dengan menunjukkan kekuatanya masing-masing, pertentangan tersebut telah berkembang dan mendudukkan posisi penelitian kualitatif menjadi berbeda, yaitu sebagai pendekatan yang diakui oleh sebagian besar pakar penelitian dan para ilmuan sebagai suatu alternatif metodologi penelitian yang bisa digunakan. Pada saat ini kedua paradigma penelitian tersebut telah dinyatakan sama kedudukannya, dan bahkan bisa saling membantu untuk memperkuat hasil penelitian. Perdebatan secara resmi sudah tidak lagi terdapat pada artikel jurnal penelitian di dunia. Perdebatan sudah dipandang berakhir. Namun banyak yang menyayangkan berakhirnya perdebatan tersebut, karena ternyata perdebatan tersebut mempunyai dampak positif terutama dalam meningkatkan kemantapan paradigma penelitian kualitatif. (Aman. Jurnal Pendidikan Sejarah FISE UNY, 23 Mei 2007).

ecara garis besar jaman itu berlangsung sejak Aristoteles (384-322 B.C) sampai sebelum David Home (1711-1776). Pada jaman ini para ilmuan bertindak sebagai pengamat pasif, dan semuanya berjalan secara "alamiah." Usaha manusia untuk mempelajari alam dipandang sebagai intervensi dan tidak alamiah, sehingga apa yang dipelajari merupakan distorsi. Aristoteles percaya pada gerakan alamiah, dan intervensi manusia akan menghasilkan gerakan yang memerlukan energi dan tidak berkelanjutan secara tidak alamiah. Ia menyebutkan dua prinsip, yang secara umum dikenal dengan "hukum kontradiksi" yang menyatakan bahwa tak pernah ada proposisi yang bisa benar dan salah, yang kedua-duanya terjadi pada waktu yang sama, dan hukum "excluded middle"yang menyatakan bahwa setiap proposisi mestinya baik benar maupun salah, yang bilamana dilakukan oleh yang bukan intervensionis atau pengamat pasif tampak cukup untuk mendukung pemahaman ilmiah yang diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun