Buku-buku diatas adalah referensi yang saya gunakan untuk menulis Modul Riset Kualitatif, pada Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Buddhi Dharma.
Saya menggunakan referensi tersebut karena saya merasa buku-buku ini mudah dipahami oleh dosen maupun mahasiswa yang akan mengambil Thesis atau Desertasi (S3).
A. Deskripsi Singkat
Mata kuliah ini menetapkan tujuan akhir yaitu memperkenalkan metode penelitian kualitatif sebagai salah satu atau alternatif lain dalam penelitian psikologi. Kuliah diawali dengan pengertian dari penelitian kualitatif, apa yang menjadi karakteristik dari penelitian tersebut serta perbedaannya dengan penelitian kuanitiatif. Perkuliahan dilanjutkan dengan menjelaskan penelitian kualitatif yang bertolak dari paradigma fenomenologis yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu dan relevan dengan tujuan penelitian itu.
Kuliah riset kualitatif juga akan menjelaskan mengenai upaya penelitian kuantitatif yang mencoba mengurangi 'kesalahan' pengamatannya melalui desain eksperimental atau korelatif untuk sampai pada kesimpulan yang objektif, lain halnya dengan penelitian kualitatif yang mencoba menerobos gejalanya dengan menginterpretasikan masalahnya atau menyimpulkan kombinasi dari berbagai arti permasalahan sebagaimana disesuaikan oleh situasinya.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan proses pembelajaran selama satu semester, mahasiswa diharapkan dapat memahami kode etik, serta jenis-jenis penelitian didalam penelitian kualitatif. Mahasiswa juga diharapkan dapat memahami jalannya proses penelitian kualitatif, membedakan data, analisis dan kesimpulan.
Jurnal
Aman. 2007. Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sejarah FISE UNY.
Madekhan. Posisi Dan Fungsi Teori Dalam Penelitian Kualitatif. Dosen Program Studi Bahasa Inggris FKIP Universitas Islam Lamongan (tanpa bulan dan tanggal).
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/870ba33936829bb37ecd8f62f8514ba7.pdf
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/02/metode-penelitian-kualitatif-dan-karakteristiknya.html
LATAR BELAKANG
Metode Penelitian
Riset sekarang ini semakin berkembang dan digunakan dalam berbagai bidang untuk menemukan pertemukan baru. Penemuan baru ini digunakan sebagai bentuk menciptakan pengetahuan baru atau sebagai bentuk memperbaiki penemuan sebelumnya yang mana dalam faktanya harus ada pembaharuan. Dalam riset tidak pernah lepas dari namanya metode penelitian yang digunakan.
Metode penelitian sendiri sering digunakan oleh banyakn instansi pendidikan untuk kebutuhan dalam melakukan riset mereka secara dalam. Pada postingan ini kita akan membahas details apa itu metode penelitian serta bagaimana membuat metode penelitian yang baik dan benar.
Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang meliputi antara lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan dianalisis.
JENIS METODE PENELITIAN
Metode riset sendiri ada beberapa jenis dan umumnya peneliti menggunakan metode riset tersebut dengan cara masing-maisng disesuaikan dengan masalah yang di ambil. Dengan demikian data dari lapangan juga mengikuti metode yang digunakan, sehingga tidak heran jika tidak semua orang menguasai banyak metode penelitian. Umumnya peneliti akan lebih memahami jenis metode yang memang dia kuasai, tetapi tidak bisa dipungkiri ada yang menguasai segala jenis metode tersebut.
Penelitian Historis
Penelitian ini biasanya digunakan dengan melakukan penyelidikan, pemahaman, dan penjelasan terhadap suatu keadaan di masa lalu. Contoh permasalahan tentang: perkembangan ekonomi Islam di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.
Penelitian Korelasional
Penelitian ini biasanya identik dengan membandingkan antara satu variable dengan variabel yang lainnya dalam penelitian tersebut. Contoh permasalahannya tentang: bagaimanakan hubungan antara relegiusitas dengan sikap terhadap bunga bank.
Penelitian Kausal Kontributif
Penelitian ini biasanya digunakan sebagai petunjuk arah antara hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, juga seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Contoh permasalahannya tentang: pengaruh dari pendapatan, pendidikan, pandangan terhadap bunga bank, pemaham produk terhadap minat menabung di bank, dan lain sebagainya.
DATA YANG DIGUNAKAN DALAM METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian pasti tidak lepas yang namanya data, data yaitu, sekumpulan informasi yang perlu diolah lebih lanjut untuk mendapatkan kunci yang bisa dijadikan untuk pengambilan keputusan dalam suatu permasalahan. Data menjadi sangat penting, sebab diperoleh dengan pengukuran terhadap objek yang diberi nilai.
Data yang baik sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Data harus bersifat objektif, yaitu harus sesuai dengan keadaan di lapangan.
- Data bisa mewakili atau representatif.
SEJARAH RISET KUALITATIF
Pada awal perkembangan riset kualitatif, terjadi pertentangan yang sangat tajam dengan riset kuantitatif, yang sebelumnya secara kuat telah menguasai kegiatan penelitian di segala bidang ilmu. Pada mulanya riset kualitatif dipandang sebagai kegiatan yang tidak bisa dipercaya dan dipandang tidak ilmiah. Perdebatan panjang dan saling menyerang telah terjadi dalam waktu yang cukup lama. Dengan menunjukkan kekuatanya masing-masing, pertentangan tersebut telah berkembang dan mendudukkan posisi penelitian kualitatif menjadi berbeda, yaitu sebagai pendekatan yang diakui oleh sebagian besar pakar penelitian dan para ilmuan sebagai suatu alternatif metodologi penelitian yang bisa digunakan. Pada saat ini kedua paradigma penelitian tersebut telah dinyatakan sama kedudukannya, dan bahkan bisa saling membantu untuk memperkuat hasil penelitian. Perdebatan secara resmi sudah tidak lagi terdapat pada artikel jurnal penelitian di dunia. Perdebatan sudah dipandang berakhir. Namun banyak yang menyayangkan berakhirnya perdebatan tersebut, karena ternyata perdebatan tersebut mempunyai dampak positif terutama dalam meningkatkan kemantapan paradigma penelitian kualitatif. (Aman. Jurnal Pendidikan Sejarah FISE UNY, 23 Mei 2007).
ecara garis besar jaman itu berlangsung sejak Aristoteles (384-322 B.C) sampai sebelum David Home (1711-1776). Pada jaman ini para ilmuan bertindak sebagai pengamat pasif, dan semuanya berjalan secara "alamiah." Usaha manusia untuk mempelajari alam dipandang sebagai intervensi dan tidak alamiah, sehingga apa yang dipelajari merupakan distorsi. Aristoteles percaya pada gerakan alamiah, dan intervensi manusia akan menghasilkan gerakan yang memerlukan energi dan tidak berkelanjutan secara tidak alamiah. Ia menyebutkan dua prinsip, yang secara umum dikenal dengan "hukum kontradiksi" yang menyatakan bahwa tak pernah ada proposisi yang bisa benar dan salah, yang kedua-duanya terjadi pada waktu yang sama, dan hukum "excluded middle"yang menyatakan bahwa setiap proposisi mestinya baik benar maupun salah, yang bilamana dilakukan oleh yang bukan intervensionis atau pengamat pasif tampak cukup untuk mendukung pemahaman ilmiah yang diperlukan.
Perkembangan selanjutnya pada saat para ilmuan mulai menjamah keluar, mencoba gagasan-gagasan dan melihat apakah gagasan tersebut terjadi, akhirnya sampai pada tingkat pengamat aktif, dan ilmu pengetahuan mulai menyentuh jaman positivisme yang dirasakan lebih tepat untuk menjawab kebutuhan untuk memahami kehidupan ini yang sangat berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan hidup dan pengalaman manusia, perubahan faham tersebut semakin cepat berkembang, dan gerakan baru ini mulai menentang faham sebelumnya yaitu pra-possitivisme. Positivisme bisa dirumuskan
sebagai sekeluarga filsafat yang bercirikan evaluasi pengetahuan dan metode ilmiah yang secara ekstrim positif. Sebenarnya gerakan filsafat tersebut dimaksudkan untuk melakukan reformasi pada beragam area yang berbeda seperti etika, religi, politik, dan fisafat. Sebagai filsafat gerakan ini dimulai pada awal abad 19, berawal di Perancis dan Jerman.
Pendukung yang paling kuat dalam abad 20 dibentuk oleh kelompok yang dikenal sebagai "the viena circle of logical positivist " yang didukung oleh para ilmuan terkemuka. Namun kenyataannya positivisme memiliki dampak yang kuat tidak pada etika, religi, politik, dan filsafat, tetapi justru pada metode ilmiah. Jaman ini memulai dan memacu perkembangan ilmu pengetahuan secara pesat, dan pengaruhnya sangat kuat dalam berbagai bidang disiplin ilmu. Faham positivisme menyatakan bahwa pengetahuan kita tidak boleh melebihi fakta. Ilmu pengetahuan bersifat faktual. Faham positivisme ini kemudian sangat menunjang berkembangnya empirisme, karena itu sangat mengutamakan pengalaman, tetapi dibatasi hanya pada pengalaman objektif saja.
Kini riset kualitatif telah banyak digunakan dalam berbagai bidang ilmu, antara lain dalam penelitian kebijakan, komunikasi, ilmu politik, administrasi, psiklogi, organisasi dan manajemen, serta perencanaan kota dan regional. Strategi riset ini dalam bentuk studi kasus sudah banyak sekali digunakan untuk penyusunan tesis dan disertasi dalam ilmu-ilmu sosial (Yin,1987). Bahkan kegiatan riset pendidikan yang semula hanya didasarkan pada pola pengukuran kuantitatif, definisi operasional, dan menekankan pada fakta empiris, sekarang sudah berubah arah dengan memberikan tempat yang sentral pada riset kualitatif yang menekankan analisis induktif, dengan deskripsi yang kaya nuansa, dan riset tentang persepsi manusia (Bogdan & Biklen, 1982). Berbagai bidang eksakta kini sudah mulai menyadari kekuatan paradigma riset kualitatif, dan beragam penelitian dalam bidang-bidang tersebut mulai memperkuat diri dengan memanfaatkan penelitian ini.
PENGGUNAAN PENELITIAN KUALITATIF
Metode seharusnya dipilih berdasarkan permasalahan yang akan diteliti. Bukan dipilih pada tahap awal sebelum permasalahan penelitian ditetapkan. Metode tersebut harus dipakai karena permasalahan/fenomena tersebut harus membutuhkan pendekatan kualitatif. Bukan karena peneliti sekedar ingin menggunakan penelitian dengan metode kualitatif. Kualitatif terkait cara yang digunakan oleh peneliti dalam mendekati-memahami, menggali, mengungkap fenomena tertentu dari responden penelitiannya. Sejak awal, peneliti harus mampu menentukan metode yang akan digunakan (metode idealnya bersifat tetap, teknik yang bersifat situasional atau fleksibel). Ibarat memancing: ukuran mata kail harus sudah dipilih dari awal terkait jenis/ukuran ikan apa yang mau dipancing atau yang dianggap ada diperairan tersebut, tapi umpan yang dapat diganti/tukar. (Mata kail: Metode, umpan: Pendekatan, termasuk didalamnya teknik wawancara dsb).
TUJUAN RISET KUALITATIF
Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di masyarakat secara mendalam dengan mengumpulkan data secara mendalam dan lengkap. semakin dalam dan teliti data yang diperoleh, maka kualitas penelitian yang dilakukan akan semakin baik. Sehingga dalam pelaksanaannya, jumlah objek penelitian biasanya lebih sedikit karena lebih fokus pada kedalaman data, bukan kuantitas datanya.
FUNGSI DAN MANFAAT RISET KUALITATIF
Digunakan pada penelitian dengan subjek yang tidak dapat terdefinisikan dengan baik. Dapat memahami isu-isu 'sensitif' selama proses (Kepekaan meneliti traumatik).
- Digunakan pada penelitian yang tidak dapat diteliti dengan penelitian kuantitatif, Contoh : illiterate.
- Digunakan untuk mengungkap sebuah isu terkait dengan perjalanan hidup seseorang "The untold Story of ...".
- Digunakan untuk meneliti sebuah fenomena yang sampai dengan sekarang belum banyak diketahui/belum terbukti secara ilmiah.
- Digunakan untuk peneliti yang berkeinginan untuk menggunakan teknik-teknik yang belum banyak diketahui ilmu pengetahuan: FGD, Photo talk method.
- Memahami isu-isu rumit yang terjadi selama proses: durasi/kesabaran.
JENIS / METODE PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama, yaitu: phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan historical research (Johnson, 2005 : 8).
Fenomenologi
Phenomenology: a form of qualitative research in which the researcher attempts to understand how one or more individuals experience a phenemenon.
Etnografi
Ethnography: is the form of qualitative research that focuses on describing the culture of a group of people. Metode penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya yang selanjutnya digunakan untuk berkomunikasi oleh individu didalamnya. Serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan sebuah masyarakat.
Metode etnografi menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang berlaku dan peran yang dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Metode etnografi biasanya digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu didalam masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup dan lain sebagainya.
Studi Kasus
Case study research: is a form of qualitative research that focused on providing a detailed account of one or more cases.
Metode Teori Dasar/Grounded theory: is a qualitative approach to generating and developing a theory form data that the researcher collects. Metode Teori Dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan suatu teori atau untuk menguatkan teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada. Selanjutnya dibuat kesimpulan dasar yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori. Dalam melakukan metode teori dasar ini, peneliti perlu memilah mana fenomena yang dapat dikatakan fenomena inti dan mana yang bukan untuk dapat diambil dan dibentuk suatu teori.
KARATERISTIK RISET KUALITATIF
Memahami dan mengenal karakteristik penelitian kualitatif akan memudahkan peneliti untuk mengambil arah dan jalur yang benar, baik di dalam memilih topik penelitian, menyusun proposal, melakukan pengumpulan data, analisis, dan juga mengembangkan laporan studinya. Dalam perkembangan riset kualitatif yang semakin kaya variasinya, riset ini memiliki keluwesan bentuk dan strateginya. Adapun ciri pokok metode penelitian kualitatif ada lima: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/02/metode-penelitian-kualitatif-dankarakteristiknya.html#Karakteristik_Atau_Ciri-ciri_Penelitian_Kualitatif(diakses 12 Juli 2019)
- Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif berupa lingkungan alamiah. Kajian utama dalam penelitian kualitatif yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial. Penelitian dilakukan ketika berinteraksi langsung di tempat kejadian. Peneliti melakukan pengamatan, mencatat, mencari tahu, menggali sumber yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada saat itu. Hasil yang diperoleh segera disusun saat itu juga. Apa yang telah diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan dimana tingkah laku itu berlangsung.
- Memiliki sifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi, analisis, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, bukan dalam bentuk angka-angka. Peneliti melakukan analisis data dengan memperbanyak informasi, mencari hubungannya, membandingkan, dan menemukan hasil atas dasar data sebenarnya (bukan dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan yang berkenaan dengan situasi yang diteliti dan disajikan dalam bentuk uraian narasi. Pemaparan data tersebut umumnya adalah menjawab dari pertanyaan dalam rumusan masalah yang ditetapkan.
- Permasalahan Masa Kini. Penelitian kualitatif mengarahkan kegiatannya secara dekat pada masalah kekinian (current event). Kepentingan pokoknya diletakkan pada peristiwa nyata dalam dunia aslinya, bukan sekedar pada laporan yang ada Subjek peristiwa yang diteliti adalah subjek masa kini dan bukan subjek masa lampau seperti dalam kebanyakan riset historis.
- Tekanan pada proses bukan hasil. Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan pertanyaan untuk mengungkapkan proses dan bukan hasil dari suatu kegiatan. Pertanyaan menuntut gambaran keadaan sebenarnya tentang kegiatan, tahap-tahap, prosedur, alasan-alasan dan interaksi yang terjadi dimana dan pada saat dimana proses itu berlangsung. Penelitian kualitatif diawali mulai dari lapangan yaitu fakta empiris.
SISTEMATIKA PENELITIAN KUALITATIF
1. PendahuluanÂ
a. Latar Belakang. Menggambarkan fenomena-fenomena yang memunculkan masalah.
Pada bagian ini diuraikan situasi dan kondisi yang menarik perhatian peneliti dan pembaca pada umumnya.Kemukakan hal-hal yang ingfin diketahui dan alasan mengapa peneliti tertarik dengan topik itu. Kemukakan juga mengapa hal itu perlu diteliti. Berikan gambaran pula apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian
b. Identifikasi Masalah. Mengidentifikasi/merinci masalah-masalah yang terdapat dalam latar belakang. Dengan demikian, segala permasalahan yang terangkum dalam latar belakang masalah dapat dikonkretkan dalam bentuk kalimat sederhana.
c. Pembatasan Masalah. Membatasi pada masalah yang akan diteliti, sehingga fokus penelitian menjadi jelas dan terarah. Pembatasan ini berfungsi agar penelitian tidak bias sehingga tidak terjebak dalam masalah-masalah yang kemudian timbul sebagai konsekuensi dari masalah yang akan diteliti.
d. Perumusan Masalah. Merumuskan masalah yang terfokus pada permasalahan yang akan di teliti. Rumuskan masalah penelitian dengan jalan mengaitkan fokus dengan sub-sub fokus yang menjadi pertanyaan untuk dicarikan jawabannya. Rumusan masalah penelitian harus menjawab pertanyaan "apa yang akan diselesaikan peneliti dalam melakukan penelitian ini". Masalah penelitian itu dikemukakan dalam bentuk pertanyaan yang dirumuskan secara tajam yang ingin dicari jawabannya dalam penelitian ini. Rumuskan dengan menggunakan kata-kata yang tepat dengan bahasa yang efisien
Tujuan PenelitianÂ
- Merumuskan apa yang ingin dicapai dalam penelitian.
- Tujuan penelitian merupakan pernyataan operasional yang merincikan apa yang akan diselesaikan dan dicapai dalam penelitian ini.
- Tujuan itu dirumuskan sebagai upaya yang ditempuh oleh peneliti untuk memecahkan masalah.
- Rumusan tujuan itu menjawab pertanyaan: bagaimana peneliti menggunakan hasil penelitiannya, dan bagaimana profesi sejenis menggunakan hasil penelitiannya.
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
a. Kajian Teori
Teori dapat diartikan sebagai seperangkat ide, penjelasan atau prediksi secara ilmiah. Dalam penelitian kualitatif, teori memang bukan satu-satunya bahan untuk melihat persoalan yang diteliti. Karena pengalaman atau pengetahuan peneliti sebelumnya yang diperoleh lewat pembacaan literatur, kegiatan diskusi ilmiah, seminar, ceramah, dan lain sebagainya, bisa digunakan sebagai bahan tambahan untuk memahami persoalan secara lebih mendalam (Mudjia Rahardjo, 2011).
Contoh kajian teori yang diambil dari jurnal dengan judul Film Sebagai Media Komunikasi Pariwisata, yaitu Komunikasi, Komunikasi Pariwisata, Film, dan media massa. Dalam penelitian ini studi kasus yang diangkat adalah film AADC 2 untuk medium komunikasi atau promosi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Merujuk pada jenis wisata di atas dengan penggambarkan wisata pada film tersebut maka terdapat banyak sekali visual wisata atau penggambaran mulai wisata budaya, wisata komersial, wisata cagar alam hingga wisata bulan madu dan Film AADC2 ini dapat dinyatakan sebagai bentuk promosi pariwisata. Salah satu kegiatan komunikasi kepada publik atau khalayak yaitu kegiatan Promosi yaitu kegiatan yang lebih banyak mencakup mendistribusikan promotion materials, seperti film, iklan, brosur, booklet, leaflets, dan lain sebagainya melalui berbagai saluran (kanal) seperti website.
Kerangka berpikir.
Dalam kerangka berpikir yang baik, akan dijelaskan pertautan antara variabel yang akan diteliti. Jadi jika ada dua variabel dalam penelitian misalnya variabel dependen dan independen. maka kerangka berfikir menjelaskan bagaimana hubungan kedua variabel tersebut disertai teori-teori yang mendukung. Kerangka berpikir adalah model (gambar) berupa konsep tentang hubungan antara variabel satu dengan berbagai faktor lainnya. Kerangka berpikir merupakan gambaran tentang konsep bagaimana suatu variabel memiliki hubungan dengan variabel lainnya. Bagaimana faktor-faktor dalam penelitian tersebut dapat saling berhubungan http://www.karyatulisku.com/2017/12/contoh-kerangka-berpikir-ilmiah.html