Mohon tunggu...
Galuh ApriliaPutri
Galuh ApriliaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semua. Sedikit informasi tentang saya. Saya adalah seorang mahasiswa, hobi saya membaca dan menonton film. Favorit saya adalah kucing dan matcha.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ringkasan Ilmiah (Resume) "Posisi Sentral Al-Qur'an dalam Studi Islam"

9 Desember 2023   10:30 Diperbarui: 21 Januari 2024   00:48 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


RINGKASAN ILMIAH (RESUME)

“POSISI SENTRAL AL-QUR’AN DALAM STUDI ISLAM”

Dari Buku yang Berjudul: STUDI ISLAM DALAM DINAMIKA GLOBAL, KEDIRI:STAIN KEDIRI PRESS, 2017

Penulis Buku: DR. MOHAMMAD ARIF, MA.

Identitas Mahasiswa:

Kelompok 10

NAMA                                  : Galuh Aprilia Putri

NIM                                      : 22104015

NOMOR HP/WA               : 0813xxxxx563

ALAMAT                              : Jl. Balowerti 2, No.23, Desa

Balowerti, Kec. Kota, Kediri, Jawa Timur, 64121.


NAMA                                   : Rindi Wahyuningtyas

NIM                                        : 22104016

NOMOR HP/WA                : 085530xxxx0

ALAMAT                              : Jl. Gatot Subroto No.13, Mrican,

Kota Kediri, Jawa Timur, 64111


NAMA                                   : Wahyu Ratna Anjani

NIM                                        : 22104017

NOMOR HP/WA                 : 085866xxx53

ALAMAT                              : Jl. Imam Bonjol No.67, Ngadirejo, Kec. Kota, Kabupaten 

Kediri, Jawa Timur, 64122


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

     Al-Quran merupakan sumber dari segala sumber ajaran Islam, karena Al-Quran merupakan ajaran utama Islam. Kitab suci Al-Qur'an menempati posisi sentral tidak hanya dalam pembentukan dan pengembangan ilmu pengetahuan Islam, namun, juga menjadi sumber inspirasi dan bimbingan bagi pergerakan umat Islam sepanjang zaman. Dalam mempelajari ilmu Islam, kita harus memahami dan menerima makna dan pentingnya ilmu dalam agama Islam. Ilmu pengetahuan dalam Islam menempati kedudukan yang sangat penting. Biarlah orang bijak mencapai kedudukan mulia. Dalam hadis, mencari ilmu juga mendapat tempat yang mulia; “Barang siapa yang mencari ilmu maka ia di jalan Allah Swt sampai ia pulang" (HR. Tirmidzi).

     Al-Qur'an memuat pemahaman lengkap tentang setiap aspek kehidupan manusia. Namun, saat ini kita mengetahui bahwa nilai Al-Quran mulai memudar seiring berjalannya waktu. Padahal, penafsiran Al-Qur'an memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan dan perkembangan masyarakat Islam. Pemahaman yang buruk terhadap Al-Quran ini disebabkan oleh sulitnya menghubungkan apa yang dibacanya dengan kerangka acuan yang dibuktikan oleh pengalamannya. Oleh karena itu para ahli tafsir menganjurkan untuk mengetahui asbabun nuzul ketika membaca suatu ayat tertentu, karena informasi yang diperoleh dapat membantu atau menggantikan pengalaman sendiri sebagai kerangka acuan yang diperlukan untuk memahami sebuah puisi. Tetapi pengalaman hidup seseorang tetap saja diperlukan, karena pengalaman ini sangat membantu dalam memahami ayat-ayat Alquran. Oleh karena itu, pemahaman seseorang terhadap ayat-ayat Al-Quran sebagai posisi sentral dakam studi Islam seharusnya semakin mendalam seiring dengan bertambahnya pengalaman hidup.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1. Apakah pengertian dari Al-Qur’an?

1.2.2. Apakah yang dimaksud dengan Islam sebagai peradaban ilmu?

1.2.3. Apakah pengertian dari studi Islam?

1.2.4. Bagaimanakah posisi sentral Al-Qurʼan dalam studi islam?

1.2.5. Bagaimanakah fungsi Al-Qurʼan dalam kajian islam?

1.3 Tujuan

1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari Al-Qur’an

1.3.2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Islam sebagai peradaban ilmu

1.3.3. Untuk mengetahui pengertian dari studi Islam

1.3.4. Untuk mengetahui posisi sentral Al-Qurʼan dalam studi islam

1.3.5. Untuk mengetahui fungsi Al-Qurʼan dalam kajian islam


BAB II PEMBAHASAN

STUDI ISLAM DALAM DINAMIKA GLOBAL (BUKU A) 

 

2.1. Pengertian Al - Qur’an

     Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan melalui malaikat jibril kehati Nabi Muhammad SAW dengan Bahasa Arab dan ma’nanya yang benar. Orang-orang mukmin mengimaninya dengan keimanan yang sebenar-benarnya. Mereka beriman tanpa keraguan, bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah dengan sebenarnya. 

2.2. Islam sebagai Peradaban Ilmu

     Betapa sentralnya doktrin tentang ilmu tampak dalam baik Al-Qur’an dan hadits. Pertama, dalam Al-Qur’an, banyak sekali ayat yang berisi perintah Tuhan untuk berpikir, merenung, dan bernalar, bahkan ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan adalah perintah untuk iqra’. Kedua, terlepas dari yang otensitasnya, banyak hadits merujuk kepada perintah untuk mencari ilmu. 

2.3. Pengertian Studi Islam

     Studi Islam (Islamic studies) merupakan suatu disiplin ilmu yang membahas dan mengkaji Islam, baik sebagai ajaran, intuisi keagamaan, sejarah, maupun kehidupan umatnya. Studi keIslaman, dilihat dari ruang lingkup kajiannya berupaya mengkaji Islam dalam berbagai aspeknya dan dari berbagai perspektifnya.  

     Studi ini menggunakan pola kajian keIslaman sebagaimana berkembangan dalam tradisi akademik modern (barat). Pola kajian yang dikembangkan dalam studi ini adalah upaya kritis terhadap teks, sejarah, pemikiran dan intuisi keIslaman dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang dianggap ilmiah. Dengan demikian, kajian tidak disengajakan untuk menemukan atau mempertahankan keimanan atas kebenaran suatu konsep atau ajaran tertentu, tetapi mengkajinya secara ilmiah, yang secara terbuka ruang didalamnya untuk ditolak, diterima, maupun dipercaya kebenarannya.

     Studi Islam sekarang telah berkembang hampir dari seluruh negara di dunia. Terdapat pusat-pusat studi Islam, seperti universitas al-azhar di mesir dan universitas ulumul qura di arab saudi. Di indonesia, studi Islam (pendidikan Islam tinggi) dilaksanakan di institut agama Islam negeri (iain) dan sekolah tinggi agama Islam (stain), ada juga sejumlah perguruan tinggi swasta yang secara khusus menyelenggarakan pendidikan tinggi Islam.

     Akan tetapi pendidikan tinggi Islam seperti iain belum tampak berusaha memecahkan masalah kevakuman pendidikan. Studi Islam lebih berfokus pada tradisi klasik yang mempelajari berbagai ketentuan kepercayaan (kalam) dan ritual. Selain itu lembaga pendidikan tinggi Islam sulit melahirkan ilmuwan dan pemikir kritis. Peran IAIN dalam konteks perubahan menurut Mulkhan, akan ditentukan oleh hal-hal berikut: (1) Kemandirian sebagai lembaga ilmu dengan dosen yang memliki daya kritis dan kreatif; (2) Kemampuan mengembangkan pemikiran dan penelitian yang melampaui semua tradisi; (3) Kepekaan pada problem masyarakat dan terlibat secara aktif memberi panduan penyelesaian problem tersebut; (4) Mengembangkan sistem belajar mengajar transformasi dan produktif.

2.4. Posisi Sentral Al-Qur’an dalam Studi Islam

     Al-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam, yang disamping berfungsi sebagai “hudan” (petujuk) juga sebagai “furqan”, sehingga ia menjadi tolok ukur dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan, termasuk dalam penerimaan dan penolakan apa yang dinisbahkan kepada nabi muhammad saw. (al-hadits).

     Di sisi lain keberadaan Al-Qur’an di tengah-tengah umat slam dan keinginan mereka memahami petunjuk-petunjuk dan mukjizat-mukjizatnya, telah mengantarkan lahirnya sekian disiplin ilmu keIslaman serta mengembangkan metode-metode penelitiannya, dimulai dengan lahirnya kidah-kaidah bahasa arab oleh abu al-aswad al-duali atas petunjuk ali bin abi thalib (w.661 m) sampai dengan lahirnya ushul al-fiqh oleh as-syafi’i (767-820 m), bahkan hingga kini dengan lahirnya berbagai metode penelitian Al-Qur’an yang terakhir, yaitu metode maudhu’i/tematik.

     Pada sisi yang lain, kalangan ulama terdahulu senantiasa menempatkan Al-Qur’an pada posisi sentral dan tertinggi, artinya Al-Qur’an sudah dianggap sebagai kebenaran final dan tidak mungkin berubah, dan Al-Qur’an merupakan kalamullah, bukan buatan Muhammad sebagaimana tulisan-tulisan para orientals dan kalangan Barat. Mereka merujuk pada Al-Qur’an dalam rangka untuk mengangkat dan memuliakan Al-Qur’an, serta betul-betul menguak dan menemukan nilai-nilai yang agung dari Al-Qur’an.

     Al-Qur’an tidak hanya melahirkan ilmu-ilmu baru dalam bidang studi Islam, tetapi mendorong berbagai dsiplin ilmu serta mendorong diadakannya penelitian terhadap alam raya, guna memahami dan membuktikan kebenaran kitab-nya yang tertulis sebagai realisasi janji-nya. Posisi sentral Al-Qur’an dalam studi keIslaman adalah: pertama, sebagai sumber ajaran inspirasi dan dorongan untuk berfikir kreatif dan kontemplatif. Fungsi yang pertama ini telah menjadi kenyataan dalam sejarah Islam. Kedua, fungsi sebagai al-furqan (pemisah dari yang hak dan yang batil).

     Al-Qur’an adalah pedoman hidup kaum muslim, tentu saja ia akan memuat aturan-aturan tentang cara menjalankan kehidupan sebagai muslim. Dengan demikian tentu saja Al-Qur’an melengkapi diri dengan tata cara yang harus dipedomani dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya tentang beribadah, berkeluarga, bermasyarakat, berusaha/mencari nafkah, dan lain-lain. 

     Al-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam karena Al Qur’an langsung diturunkun oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia baik yang beragama Islam maupun yang tidak beragama Islam. Karena Al-Qur’an merupakan pokok ajaran Islam, maka segala studi mengenai keIslaman tidak boleh bertentangan dengan sumber pokok ini.

     Al-Qur’an mencakup dualism pendidikan agama dan umum, yaitu dengan menyebut tanda-tanda (ayat) Allah SWT. pada alam, disamping tanda tanda Allah SWT. pada wahyu atau Al-Qur’an. Jadi, pendidikan Islam disini berarti Islamisasi keseluruhan terhadap kerangka pendidikan, baik tujuan, metode, materi, maupun pendidik dan peserta didiknya.

     Susunan Al-Qur’an merupakan suatu susunan yang tidak tertandingi, sehingga dari segi ini dapat dipahami berbagai kemungkinan pengertian, karena kalimat-kalimatnya sederhana dan isinya padat. Berdasarkan janji Allah SWT, bahwa kalimat-kalimat Al-Qur’an yang terlihat sederhana bila direnungkan berulang-ulang dan secara mendalam, baik dari segi bahasanya maupun dari segi kandungamya merupakan suatu sumber pengetahuan yang tidak akan selesai-selesainya untuk dibahas.

     Ditinjau dari segi kandungannya Al-Qur’an bukan hanya mengemukakan persoalan-persoalan yang menyangkut peribadatan saja, tetapi meliputi juga persoalan teologi, persoalan kemasyarakatan, persoalan eksistensi manusia melainkan juga menjawab persoalan-persoalan yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup manusia seperti ilmu dan teknologi.

     Al-Qur’an adalah sumber agama sekaligus sumber ajaran Islam. Posisinya sentral, bukan hanya dalam perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keIslaman, tetapi juga sebagai inspirator, pemandu gerakan umat Islam sepanjang sejarah.

     Al-Qur’an sebagai posisi sentral dalam studi Islam memiliki beberapa aspek ajaran Islam yang menjadi suatu bahasan penting untuk menambah kajian pengetahuan umat muslim. Diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Aqidah/Iman. Islam adalah jalan hidup yang menentukan tingkah laku kaum muslimin dalam kehidupan sehari-hari. Agar kaum muslimin menyadari betapa pentingnya keterikatan dengan hukum syara, cenderung hidup hanya untuk Islam dan berjuang untuk menyebarluaskan Islam.

2. Syariah/Islam. Islam dibangun atas lima dasar, yakni rukun Islam. Rukun Islam merupakan tiang-tiang penyangga bangunan keIslaman seseorang. Di dalamnya terdapat hukum-hukum Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Rukun Islam merupakan landasan dari rukun iman. Belum dikatakan beriman seseorang jika hanya dengan mengerjakan rukun Islam tanpa ada usaha untuk menegakannya.

3. Akhlak/Ihsan. Ihsan dapat diartikan sebagai sebuah ketekunan. Tekun dalam bekerja, baik dalam pergaulan, semuanya adalah cermin akhlak Islam. Di dalam Al-Qur’an ada tiga tema yang menunjukkan arti manusia, yang pertama yaitu al-insan, albasyar, dan an-nas. Al-insan berkaitan dengan sikap yang lahir dari adanya kesadaran penalaran. Al Insan adalah manusia yang menghargai tata aturan etik, sopan santun, dan sebagai makhluk yang berbudaya, ia tidak liar baik secara sosial maupun moral. Sedang kata basyar dipakai untuk menyebut semua makhluk, baik laki-laki dan perempuan, yang memiliki persamaan umum yang selalu menjadi ciri pokok, yaitu sifat kemanusiaannya.

2.5. Fungsi Al-Qur'an dalam Kajian Islam

1. Al-Qur'an sebagai sumber Nilai. Ajaran Tauhid yang ada dalam Al-Qur'an bertujuan untuk menyatukan sikap dan pandangan manusia dan setiap kali menghasilkan suatu kajian maka akan semakin merasakan kelemahan dan kekurangan di hadapan sang pencipta. Al-Qur'an menjadi petunjuk yang universal, kekal sepanjang waktu, dan juga merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.

 2. Al-Qur'an sebagai Pedoman Abadi. Menurut S. H. Nasr, Al-Qur’an mempunyai tiga jenis petunjuk bagi manusia yaitu, Pertama, adalah ajaran alam semesta dan posisis manusia di dalamnya. Kedua, berisi ringkasan sejarah manusia, rakyat biasa, raja-raja, orang-orang suci, para nabi sepanjang zaman dan segala cobaan yang menimpa mereka. Ketiga, Al-Qur’an berisi sesuatu yang sulit dijelaskan dalam masa modern.

3. Al-Qur'an sebagai Sumber Hukum Islam. Al-Qur'an merupakan rujukan utama perkara agama dan sandaran hukum yang diturunkan dengan cara berangsur-angsur selama masa kerasulan. Setiap ada peristiwa yang terjadi, maka Allah akan menurunkan ayat Al-Qur'an yang didalamnya terdapat penjelasan tentang hukum Allah atas peristiwa tersebut.

4. Al-Qur'an sebagai Kitab Suci. Al-Qur'an adalah kitab suci yang murni dan tidak dapat ditiru dan ditandingi. Oleh karena itu, Al-Qur'an menjadi mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. yang didalamnya terdapat I’jaz Al-Qur'an, yaitu kekuatan yang dapat melemahkan daya manusia untuk meniru Al-Qur'an.

 5. Al-Qur'an sebagai Kitab Rahmah. Al-Qur’an sebagai petunjuk (al-hidayah atau source of guidance), merupakan sumber nilai tertinggi yang diyakini oleh umat Islam. Didalamnya terdapat nilai-nilai rahmah, kasih sayang, toleransi, dan cinta damai yang harus direalisasikan, bukan hanya untuk umat Islam, namun untuk seluruh umat manusia dan alam.

6. Al-Qur'an dari Nama-namanya

  • Al-huda (petunjuk). Dalam Al-Qur’an terdapat tiga kategori terdapat tentang posisi Al-Qur’an sebagai petunjuk. Petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi manusia sebagai orang-orang yang bertakwa dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
  • Al-furqan (pemisah). Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa ia adalah untuk pembeda dan bahkan memisahkan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dengan yang salah.
  • Al-syifa (obat). Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada (mungkin yang dimaksud disini adalah penyakit psikologis)
  • Al-mau’izah (nasihat). Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai nasihat bagi orang-orang bertakwa.

7. Al-Qur'an sebagai Firman Allah. Al-Qur'an adalah kitab yang didalamnya terdapat firman Allah, bukan ciptaan dari Nabi Muhammad. Al-Qur'an dipelihara langsung oleh Allah agar tidak ada yang menirunya. Allah menantang para penentang Al-Qur'an untuk membuat satu surat yang seperti Al-Qur'an dan tantangan tersebut disertai dengan ancaman bahwa manusia pasti tidak akan mampu untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur'an.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

     Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril untuk di sampaikan kepada umatnya yang kemudian digunakan sebagai pedoman hidup. Sebagai peradaban ilmu, islamlah yang memperkenalkan metode ilmiah, khususnya metode eksperimen induktif, dan eksperimen menjadi kunci untuk mengungkap rahasia alam semesta dan menjadi pelopor modernisasi Eropa dan Amerika. Sejak awal, peradaban Islam juga menunjukkan prestasi luar biasa di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Pada masa-masa awal Islam disiarkan Nabi Muhammad sendiri menggunakan pendekatan pendidikan dan non-koersif dalam mengajarkan Islam. Pada tahap perkembangan selanjutnya, masjid yang awalnya berfungsi sebagai tempat ibadah, ternyata menjadi tempat pendidikan yang menyoroti dua abad pertama sejarah peradaban Islam.

     Adanya islam sebagai peradaban ilmu pengetahuan kemudian memunculkan berbagai studi keislaman. Studi Islam merupakan suatu disiplin ilmu yang membahas dan mengkaji Islam, baik sebagai ajaran, intuisi keagamaan, sejarah, maupun kehidupan umatnya. Hal ini bisa dibuktikan dengan munculnya universitas-universitas berbasis keislaman, madrasah, IAIN, STAIN, ataupun pondok pesantren. Dalam studi islam, Al-Qur’an dijadikan posisi sentral sumber ajaran islam. Al-Qur’an berfungsi sebagai sumber ajaran inspirasi dan dorongan untuk berfikir kreatif dan kontemplatif serta sebagai pemisah dari yang hak dan yang batil. Al-Qur’an sebagai posisi sentral dalam studi islam juga memiliki beberapa aspek pembahasan tentang Aqidah, syariah, dan akhlak.

     Dalam kajian islam, Al-Qur’an berfungsi sebagai sumber nilai tertinggi yang diyakini oleh umat islam. Al-Qur’an dijadika sebagai pedoman hidup yang abadi oleh kaum muslim, karena mengandung ajaran-ajaran pokok (prinsip dasar) menyangkut segala aspek kehidupan manusia dalam berbagai permasalahannya. Al-Qur’an juga dijadikan sebagai sumber hukum. Sebagai kalam Allah, Al-Qur'an mempunyai kekuatan internal yang dipercaya tidak dapat ditiru dan ditandingi. Al-Qur’an juga sebagai kitab rahmah maksudnya, Al-Qur’an adalah kitab yang penuh dengan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan cinta damai sesama umat muslim dan umat lainnya. Selain itu, Al-Qur’an memiliki fungsi sesuai nama-namanya seperti Al-huda (petunjuk), Al-Furqan (pemisah), Al-Syifa (obat), Al- mau’izah (nasihat) dan Al-Qur’an sebagai Firman Allah.

3.2. Saran

     Sebagai umat muslim yang meyakini bahwa Al-Qur’an adalah firman-firman Allah SWT. yang tidak ada keraguan didalamnya, disarankan untuk kaum muda lebih banyak mengkaji Al-Qur’an agar bisa lebih memahami dan bisa mengamalkan apa yang ada di dalam Al-Qur’an untuk kehidupan sehari-hari, dengan begitu maka tidak akan merasa asing terhadap Al-Qur’an. Dengan adanya Al-Qur’an yang menduduki posisi sentral dalam studi Islam, umat muslim mengetahui bahwa sepenting itu kitab suci Al-Qur’an. Bukan hanya dalam permasalah pribadi, namun dalam pendidikan. Guru sebagai pendidik mengajar berdasarkan Al-Qur’an untuk mengenalkan pada anak didik agar tidak terpengaruh dengan budaya yang buruk atau merugikan dalam segi kehidupan


DAFTAR PUSTAKA

Arif, Mohammad. Studi Islam Dalam Dinamika Global. Edited by Wahidul Anam. Kediri: STAIN Kediri Press, 2017.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun