Mohon tunggu...
Galuh AuraDianty
Galuh AuraDianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010117 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - S1 Akuntansi Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 - Manajemen Waktu - Kuadran Prioritas Stephen Covey

26 September 2022   21:41 Diperbarui: 30 September 2022   13:36 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa di antara kita pasti ada yang baru mendengar kata prokrastinasi, jadi apa maksud dari prokrastinasi itu? Prokrastinasi berasal dari bahasa latin, yaitu pro yang memiliki arti maju ke depan dan Crastinus yang berarti besok. Prokrastinasi berarti kita melakukan tugas besok, yang mana maksudnya adalah selalu menunda-nunda tugas atau pekerjaan ke esok harinya. Prokrastinasi biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki hubungan dengan manajemen waktu yang lemah, pusat kendali-diri eksternal, disorganisasi, perfeksionisme, dan faktor motivasi yang rendah (Ackerman & Gross, 2005; Philips, dkk., 2007; Jory & Mongford, 2007).

Prokrastinasi merupakan kecendrungan setiap orang dalam memberikan respon terhadap beban tugas atau pekerjaan. Prokrastinasi dilakukan dengan cara menunda-nunda waktu secara terus-menerus untuk memulai maupun menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Kita sendiri pastilah sadar jika menunda-nunda suatu pekerjaan, maka kita dengan sengaja melakukan kegiatan lain yang tidak diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan. Prokrastinasi merupakan perilaku spesifik (Millgram, 1995), meliputi:

  • Penundaan.
  • Menghasilkan beberapa akibat lain yang lebih jauh.
  • Melibatkan suatu tugas yang dianggap oleh prokrastinator sebagai suatu tugas yang penting untuk dikerjakan.
  • Menciptakan keadaan emosional yang tidak menyenangkan.

Dampak buruk lain yang dapat terjadi jika kita tidak punya manajemen waktu yang baik berdasarkan www.gramedia.com/literasi/manajemen-waktu, yaitu kurangnya tidur, mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan kurang berolahraga, kurang berenergi yang menyababkan kurang fokus dan tidak bersemangat, tidak tepat waktu, menjadi buru-buru dalam segala hal, tidak mengoordinasikan diri sendiri dengan baik, waktu kerja dan bersosialisasi menjadi tidak seimbang, serta multitasking yang membuat kita mengalihkan fokus ke pekerjaan yang lain.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari manajemen waktu yang baik, yaitu:

  • Mengurangi Stress > Manajemen waktu sangat berhubungan dengan kondisi psikologis karena tingkat stress dapat menurun jika kita berusaha untuk mengatur waktu yang kita punya dengan baik. Apabila kita dapat membuat jadwal yang tepat untuk semua tugas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari, maka hal tersebut dapat mengurangi ketidakteraturan atau masalah yang akan muncul yang mungkin saja menjadi penyebab stres dalam hidup.
  • Memudahkan untuk Mencapai Tujuan > Dengan menggunakan manajemen waktu untuk mengorganisir tugas yang perlu dilakukan setiap hari, kita dapat meringkas hari dan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Manajemen waktu yang baik dapat mengorganisir daftar tugas mau pun pekerjaan sehingga panduan yang jelas untuk mencapai tujuan.
  • Meningkatkan Disiplin Diri > Manajemen waktu dapat membuat kita memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, di mana membuat kita meningkatkan kedisiplinan diri dengan cara selalu mengikuti jadwal dan rencana yang sudah kita susun.

How: Bagaimana Cara Manajemen Waktu yang Baik?

Sampai juga kita pada pembahasan bagimana cara membuat manajemen waktu yang baik? Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan salah satu metode yang cukup terkenal dan sering diterapkan oleh banyak orang saat ini, yaitu metode kuadran prioritas. Metode ini memiliki tujuan untuk mengatur waktu menjadi lebih efisien dan efektif.

Apa sih kuadran prioritas itu? Kuadran prioritas merupakan metode kuadran empat milik Stephen Covey. Stephen Richards Covey adalah seorang penulis non-fiksi asal Amerika yang terkenal. Covey seorang yang memiliki multitalenta yang berbagai karyanya diakui dan menjadi inspirasi bagi jutaan orang di dunia. Covey juga seorang pengusahan sukses, edukator, dan pembiacara publik yang berpengaruh.

Stephen Covey lahir pada 24 Oktober 1932, dari pasangan Stephen Glenn Covey dan Irene Louise Richards lalu dibesarkan di Salt Lake City, Utah. Nenek moyangnya terlibat dalam beberapa perkembangan besar yang terjadi di masyarakat Amerika. Covey tumbuh menjadi pemuda yang bersemangat dalam setiap debat sekolah dan lulus lebih awal dari sekolah menengah.

Stephen Covey kemudian kuliah di Universitas Utah di mana dia memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Administrasi Bisnis. Covey meningkatkan karir akademisnya saat ia diterima di Universitas Harvard dan memperoleh gelar MBA. Setelah itu, ia mengubah perhatiannya dari studi bisnis ke studi doktoral di bidang agama. Sejak itu saat itu, Covey mendapatkan sepuluh gelar doktor kehormatan, termasuk Doctor of Religious Education (DRE) dari Brigham Young University.

Stephen Covey juga mendirikan Covey Leadrship Center untuk mewadahi orang-orang dan organisasi dalam mencapai tujuan mereka. Covey juga meluncurkan seri webinar mengenai pengembangan karir dan Komunitas Online Stephen Covey. Selain itu, ia memenangkan berbagai penghargaan bergengsi, seperti Penghargaan Pengusaha Internasional, 25 Orang Amerika Paling Berpengaruh dari Majalah Time, Penghargaan Manusia Perdamaian Internasional, dan Penghargaan Ayah. Pada tahun 2012, Stephen Covey mengalami kecelakaan bersepeda yang mengenaskan dan meninggal karena luka parah pada 16 Juli.

Sumber gambar: www.golife.id
Sumber gambar: www.golife.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun