Mohon tunggu...
Tika Gartikayati
Tika Gartikayati Mohon Tunggu...

Wanita biasa yang tidak punya pengaruh apa apa dan tidak bisa dipengaruhi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Taman Amir Hamzah Kenangan Indah Gus Dur dan Obama di Masa Kecil

30 Juni 2012   10:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24 2066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taman Amir Hamzah bukanlah  sesuatu yang aneh bagiku karena Taman Amir Hamzah yang terketak di jalan Matraman Dalam II  merupakan jalan alternatif  menuju ke jalan Tambak apabila Jalan Matraman dari arah Jalan Pramuka   mengalami kemacetan yang luar biasa di pertigaan  lampu merah menuju jalan Proklamasi dan Jalan Tambak disetiap pagi pada saat akan memulai aktivitas menuju ke tempat bekerja pada saat jam yang bersamaan. (lihat pada peta dibawah ini)

Seiring dengan berjalannya waktu keingintahuan tentang Taman Amir Hamzah ini menggoda aku untuk lebih mendalaminya lagi. Sabtu siang ini setelah usai jam bekerja berakhir, akhirnya kuberanikan diri untuk mendatangi Taman Amir Hamzah ini.

Ketika memasuki jalan Matraman Dalam Tampak Sebuah masjid besar bercat hijau muda tampak dari kejauhan, Masjid besar itu bernama masjid Jami Matraman. Masjid jami Matraman ini didirikan oleh bekas pasukan Mataram yang merupakan abdi dalem  Keraton Mataram pada tahun 1837. Pada saat perjuangan  Bapak Soekarno pun  menjadikan masjid itu sebagai tempat perkumpulan untuk mengadakan rapat dan menyusun strategi melawan kolonialisme. Sehingga masjid ini merupakan saksi bisu dari sejarah kemerdekaan Indonesia.

[caption id="attachment_191649" align="aligncenter" width="300" caption="Masjid Jami Matraman"]

13410498061054662165
13410498061054662165
[/caption] [caption id="attachment_191650" align="aligncenter" width="300" caption="Tampak samping dari masjid Jami Matraman"]
1341049868685345972
1341049868685345972
[/caption]

Beberapa puluh meter dari masjid jami Matraman, nampak sebuah taman yang ditumbuhi pepohonan besar dan rindang. Sekilas memang tidak nampak papan petunjuk yang menandakan bahwa taman ini bernama Taman Amir Hamzah, karena papan petunjuk hanya terbuat dari bahan plat besi  biasa yang dibuat sangat sederhana dan tampak corat coret disana sini  dari tangan-tangan usil.

[caption id="attachment_191652" align="aligncenter" width="300" caption="Penampakan di Papan Nama Taman Amir Hamzah"]

13410506092099118540
13410506092099118540
[/caption]

Taman ini diambil dari nama salah satu pujangga baru yang bernama Amir Hamzah dimana diakhir hayat harus meninggal dengan cara yang mengenaskan dalam revolusi Langkat Sumatera Utara. Taman Amir Hamzah ini dulunya merupakan tempat bermain Gus Dur sewaktu kecil, dimana pada saat itu rumah orang tua dari Gus Dur (Wahid Hasyim) berada tepat di depan dari Taman Amir Hamzah ini, Dan sampai sekarang  rumah orang tua Gus Dur ini sudah berubah menjadi The Wahid Institute yang dipimpin oleh anak tertua dari Gus Dus.

[caption id="attachment_191653" align="aligncenter" width="300" caption="The Wahid Institute (rumah orang tua Gus Dur)"]

13410511341679075669
13410511341679075669
[/caption] [caption id="attachment_191654" align="aligncenter" width="300" caption="Ny S Wahid Hasjim (masih menempel di pagar rumahnya)"]
13410512081545818165
13410512081545818165
[/caption]

Pada saat sedang bertanya pada salah seorang lelaki paruh baya yang sedang duduk di suatu warung di pinggir jalan tentang keberadaan rumah Barack Obama pada saat kecil, tanpa diduga ternyata lelaki tersenyum yang bernama bapak Agus ternyata teman sepermainan Obama dimasa kecil  yang biasanya ikut bermain di Taman Amir Hamzah sebelum pindah ke Hawai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun