Mohon tunggu...
Tika Gartikayati
Tika Gartikayati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Wanita biasa yang tidak punya pengaruh apa apa dan tidak bisa dipengaruhi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bermalam di Kereta Api Eksekutif Gajayana

6 April 2012   06:55 Diperbarui: 4 April 2017   18:05 23089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_173078" align="aligncenter" width="448" caption="Makan koq ga bagi bagi mba..."]

13336919421445206025
13336919421445206025
[/caption]

Untuk penumpang yang duduk dekat jendela harus sedikit ekstra hati hati, karena di sela sela perjalanan sering terdengar bunyi lemparan batu yang mengenai jendela, tetapi walaupun kaca jendela cukup tebal, apabila sedang apes bisa saja menyebabkan kaca retak rambut.

[caption id="attachment_173089" align="aligncenter" width="448" caption="Di Restorasi inilah aku makan Nasi Krawu (Ilustrasi diambil dari semboyan35.com)"]

13336947331978959357
13336947331978959357
[/caption]

Tepat jam 21.30 WIB  kereta berhenti di statsiun Cirebon dan memberikan kepada penumpang yang akan naik dari daerah ini, dan tentu saja hal ini tidak disia siakan oleh para pedagang asongan untuk menawarkan barang dagangannya di pintu luar kereta api, sehingga bagi penumpang yang ingin membeli dagangan mereka dapat mendatangi mereka di pintu kereta api.

[caption id="attachment_173072" align="aligncenter" width="356" caption="Stop kontak (koleksi pribadi)"]

13336908441951639487
13336908441951639487
[/caption]

Mengghabiskan waktu perjalanan di dalam kereta kurang komplit rasanya apabila tidak membawa gadget (Ponsel, Handycam ataupun notebook) dan apabila kehabisan batere tidak usah khawatir  karena di setiap bangku tersedia stop kontak untuk men charge batere.


Hari semakin malam dan rasa kantukpun mulai singgah di pelupuk mata. Dengan ditemani selimut  kututupi seluruh tubuh dari ujung kepala sampai kaki dan menyetel tempat tidur sampai mendapatkan posisinya yang nyaman untuk tidur.

Kurang sepuluh menit menuju jam tiga pagi, kereta berhenti di statsiun Solo, itupun aku ketahui sesudah menanyakan kepada petugas keamanan yang setiap saat wara wiri di sepanjang rel kereta api Gajayana ini, sehingga boleh dikatagorikan aman, tetapi tetap saja kita harus ekstra hati hati, karena siapa tahu ada penumpang yang suka menguntil.

[caption id="attachment_173073" align="aligncenter" width="448" caption="Maaf ini WC nya (koleksi pribadi)"]

13336911901000033956
13336911901000033956
[/caption]

[caption id="attachment_173083" align="aligncenter" width="448" caption="wastafel di KA Gajayana (gambar diambil dari semboyan35.com)"]

1333693452632283653
1333693452632283653
[/caption]

Tidak terasa pagi sudah mulai menjelang dan hari sudah berganti menjadi  hari Sabtu . Beberapa Pedagang asongan berteriak teriak di depan pintu kereta menawarkan nasi pecel peyek dan ketika kutengok di jendela ternyata kereta sudah berada di statsiun Madiun dari papan penunjuk arah kulihat 157 km akan mencapai Surabaya. Wow ternyata sudah berada di propinsi Jawa Timur sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun