Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

7 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Bertamu di Jerman

18 Desember 2020   18:49 Diperbarui: 19 Desember 2020   05:44 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Freepik/bearfotos)

Apalagi musim salju begini, aduhh ... alas kaki akan sangat menjijikkan dengan kotoran yang terbawa dari luar rumah. Kata salah seorang ahli gizi di Instagram, dipercaya debu dan kotoran dari luar rumah akan membawa penyakit jika dibiarkan mengelilingi rumah. Jadinya, lebih baik mengikuti adat klasik melepas alas kaki ketika bertamu.

Ada beberapa pengecualian untuk tidak melepas sepatu, yakni ketika ada pesta besar dan jika sang pemilik rumah memberitahukan kita sebagai tamu untuk tetap memakai alas kaki kita, "Zieh deine Schuhe an" atau "lass mal an" atau "Ich habe den Boden noch nicht geputz", karena lantai belum dibersihkan.

Catatan penting. Meskipun di TK kita hendaknya melepas alas kaki, tentu saja di kantor-kantor, kita tidak perlu melepas sepatu atau sandal yang dipakai.

4.Gantungkan jaket dan topi di "Garderobe"

Setelah janjian, menyerahkan hadiah dan melepas alas kaki, segera gantungkan jaket dan topi di almari atau tempat khusus menanggalkan jaket dan topi yang disebut "Garderobe." Topi bisa di Haken" atau kaitan paling atas dan jaket untuk kaitan di bawahnya.

Beberapa orang Jerman meletakkan helm di lantai ketika bertamu di rumah kami, saya ajari supaya meletakkannya di atas meja atau lemari atau menggantungkan seperti topi di kaitan paling atas. Saya ceritakan bahwa kepala adalah "mustaka" atau bagian tubuh manusia yang sangat berharga, jadi sampulnyapun- seperti topi dan helm, juga harus dihargai. Mereka pun paham dan mengikuti anjuran saya.


Nah, gantungan jaket dan topi, tempatnya kebanyakan ada di depan pintu utama atau pintu masuk. Ada juga yang ditempatkan di ruang tamu, menyerupai tiang dengan banyak kaitan, ranting pohon dan sejenisnya. 

Meskipun demikian, ada juga tamu yang lebih menyukai untuk menanggalkan di kursi tamu. Ini tidak masalah, hanya saja kadang saking panjangnya jaket jadi terinjak-injak atau bikin ribet saat mau berdiri atau duduk.

Di daerah Blackforest tempat saya tinggal, biasanya tamu dipersilakan untuk duduk di ruang makan dengan kursi kayu yang lokasinya berseberangan atau berdekatan dengan ruang tamu, di mana ada TV dan sofa. Jadi jangan harap kita bisa selalu malasan duduk di sofa yang empuk saat bertamu selama berjam-jam di rumah orang. Kita harus duduk tegak selurus kayu.

Bahkan di musim panas, kita akan diajak duduk di kursi balkon atau teras dekat kebun. Ingat, meski musim panas tetaplah memakai jaket tipis karena tingkat kedinginan orang Asia dengan Eropa berbeda. Jangan sampai karena bertamu di Jerman lalu pulang-pulang masuk angin.

5. Jangan harap dikasih snack

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun