Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jerman Lockdown Mulai Rabu Ini, Ada Aturan Baru?

16 Desember 2020   23:28 Diperbarui: 17 Desember 2020   00:09 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masker gratis untuk golongan beresiko tinggi

Masker adalah alat penting demi mengerem penyebaran virus Corona. Ini seperti kebutuhan pokok bagi umat sedunia. Bagi mereka yang memiliki usia di atas 60 tahun, boleh mengambil 3 masker jenis FPP2 gratis di apotik terdekat dengan menunjukkan kartu identitas diri.

Grup yang terbilang rentan dengan penyakit termasuk virus Covid19 ini, tentu akan merasa terbantu dan terdorong untuk melindungi diri memakai masker jika ini didukung oleh pemerintah negaranya.  Ada perhatian yang kecil tapi bermakna di sana.

Masker memang hanya 1-2 euro harganya tetapi hikmahnya pasti lebih besar dari jumlah itu.

Sedangkan saya yang banyak bekerja dengan anak muda dan anak kecil, saya percayakan masker jenis K95 yang penampakannya lebih mirip penyaring kopi, tapi dayanya mantab.

Boleh traveling

Boleh. Warga di Jerman boleh mengadakan perjalanan jauh sampai tanggal 10 Januari 2020. Dengan catatan, kepergiannya merupakan hal yang mendesak. Yang harus diingat adalah banyak negara sudah ketat mengatur orang masuk dan keluar negaranya. Harus tes PCR -Polymerase chain reaction, harus karantina, harus ada surat dan seterusnya. Jadi, sama saja bohong lantaran memang tidak mudah untuk jalan-jalan sembarangan. Repot tambah pusing segala.

Oh, ya, saya masih ingat cerita suami saya yang beberapa hari lalu mengantar parcel natal ke koleganya:

"Temanku bilang, pssssttttt, aku dan anak lelakiku akan pergi ke pulau Seychellen, Afrika Utara. Tapi aku nggak cerita ke orang. Kami akan berangkat dari Zurich, Swiss supaya orang-orang nggak tahu."

Geleng kepala, lah memangnya suami saya bukan orang apa? Hahaha. Dasar kurang kerjaan dan kebanyakan uang yang mau dibuang. Namanya orang, ada saja yang ingin melanggar aturan karena setahu saya travel yang dibolehkan hanya dalam rangka bisnis, bukan untuk kesenangan pribadi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun