Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jerman Lockdown Mulai Rabu Ini, Ada Aturan Baru?

16 Desember 2020   23:28 Diperbarui: 17 Desember 2020   00:09 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oh, 5 orang dalam satu ruangan? Kalau anaknya banyak bagaimana? Ada pengecualian juga, yakni anak di bawah umur 14 tahun tidak ikut dihitung.

Jam malam

Oh, ada, ada jam malam. Sejak Senin di daerah Baden-wuerttemberg tempat kami tinggal, mulai pukul 20.00-05.00 pagi, kami dilarang keluar kecuali hal yang penting dan tidak bisa ditangguhkan seperti belanja, berobat, bekerja dan olahraga alam.

Saya ingat waktu sepulang sekolah pada hari Selasa, kami ingin belanja. Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 6, pasti tidak banyak waktu yang akan dimiliki untuk berbelanja. Iya, harus sampai di rumah pukul 8 malam.

Ketentuan jam malam sudah berlaku sejak Senin di daerah kami, sedangkan daerah negara bagian lain baru Rabu. Bersyukur bahwa selama sejam kami belanja, ternyata cukup. PP dihitung 30 menit. Aman.

Ini mengingatkan orang Jerman akan jam malam yang terjadi pada masa PD I dan II zaman kakek-nenek. Bedanya, dulu musuhnya pakai senjata dan tank, hari gini musuhnya nggak kelihatan.

Apa ada polisi yang mengontrol?

Saya sudah dua kali mengalami masa karantina selama 14 hari x 2. Pada masa karantina pertama karena 3 teman di kelas terpapar virus Covid 19, dan yang kedua kalinya, hanya satu murid positif.

Selama karantina, tetap ada kelas online tetapi tidak ada kewajiban mengajar di taman kanak-kanak. Jadi, hanya di rumah saja seperti burung dalam sangkar emas. Untung saja pemandangan sekitar rumah indah dan bisa ditembus dengan kaca jendela. Jadi masih ada yang segar-segar dipandang mata.

Hanya saja, suami saya selalu wanti-wanti untuk membuka pintu dengan memakai masker. Pertama karena saya karantina. Kedua, sebab ia melihat ada kontrol dari polisi atau Ordnungsamt di gang bawah.

Sampai malam saya tunggu, pemeriksaan tidak sampai ke rumah kami yang di puncak bukit. Lalu saya kira, mungkin karena ada laporan dari tetangga bahwa banyak orang berkumpul atau keributan, sehingga ada keluarga yang disidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun