Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nelly the Angel on the Air, Pramugari Eropa Pertama yang Tewas Tahun 1934

31 Mei 2020   18:18 Diperbarui: 31 Mei 2020   18:32 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen pesawat jatuh 1934 (dok.Gana)

Lagi-lagi ia menggelengkan kepala. Tetap saja tak ada tanggapan dari seberang sana. Bulir air matanya mulai membasahi pipi.

Sementara itu di badan pesawat, tampak pramugari Nelly sibuk menenangkan 9 penumpang. Perempuan cantik kelahiran tahun 1912 itu mengumumkan bahwa pesawat mengalami turbulensi. Untuk itu semua penumpang harus segera memasang sabuk pengaman. Ia letakkan megaphone, lalu mengecek satu persatu apakah sudah benar pemasangannya.

Penumpang 1: Miss, mengapa pesawat goncangannya begini? Apa pesawat mau jatuh? Aku masih muda, aku nggak mau mati!

Perempuan umuran 20 tahun itu memegangi celemek putih Nelly erat-erat. Pramugari Swissair itu memang tidak berseragam. Supaya saat menyediakan teh, kopi, roti dengan isi, sup dan buah tidak kotor, Nelly harus merangkapi bajunya dengan weisen Schuerze, celemek putih.

Penumpang 2: Aku juga takut. Aku harus menghadiri pernikahan anak semata wayangku. Jangan-jangan aku mati duluan sebelum tiba di Postdam. Aku ingin hidup 30 tahun lagi. 

Penumpang di sebelah penumpang 1, seorang pria berumur 70 tahun juga ikut khawatir. Keningnya makin berkerut. Tangannya mengepal. Jika pesawat tidak sampai Berlin, bagaimana ia bisa meneruskan perjalanan ke Postdam untuk menemui putrinya?

Nelly: Tenang-tenanglah, semua akan baik-baik saja. Kita serahkan semua pada pilot kita. Kami sudah terbang selama 79 kali. Semua akan segera berakhir. Anda mau minum teh, kopi? Teh untuk gadis cantik dan kopi untuk bapak, OK?

Nelly mencoba membahagiakan para penumpang dengan senyumannya yang khas. Perempuan berambut coklat itu tahu bahwa turbulens kali ini tidak biasa. Tidak seperti turbulens-turbulens sebelumnya. Tapi ia tak boleh berbagi kecemasan itu kepada para penumpang. Apalagi ia telah bersumpah.

Dan zaman itu makanan dan minuman di dalam pesawat belum termasuk harga tiket. Dengan ruangan mini untuk dapur, Nelly mempersiapkan semuanya untuk para penumpang dan crew. Ia berharap dengan menjamu mereka dengan apa yang ada di gudang makanan, membuat para penumpang tidak was-was.

Penumpang 1 dan 2 mengangguk, setuju dengan minuman yang akan disiapkan Nelly untuk mereka. Mata-mata mereka mengawasi jendela kaca yang sudah tak jelas lagi karena siraman hujan badai. Nelly berlalu menuju dapur.

Penumpang 7: Maaf, pesawat kenapa, ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun