Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menumpang Minibus Elektro Gratisan di Chamonix, Prancis

24 Januari 2020   20:16 Diperbarui: 24 Januari 2020   20:10 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yaaaah, maunyaaaaa." Saya cubit suami saya. Ia memang menggemaskan. Sayangnya, sudah ada rencana saya untuk membedah kota Chamonix. Nggak boleh ditunda. Kemarin-kemarin kami selalu sibuk main ski dari pagi sampai sore hari.

Nah, supaya lebih cepat untuk mencapai tempat-tempat yang akan kami kunjungi, kami naik transportasi gratis yang bisa kami temukan di halte bus dekat penginapan.

Namanya Le Mulet." Yang menarik dari transportasi mungil itu adalah 100% elektrik. Artinya, selain aman di kantong, juga ramah lingkungan. Two in one. Ia tidak memproduksi polusi yang membuat manusia terkena gangguan pernafasan, tidak juga menyebabkan bumi sakit karena asap kendaraan yang terlalu berlebih tapi kurang pohon.

Free shuttle itu berhenti di halte Chamonix Sud yang hanya 5 menit dari apartemen kami. Urutannya dari Chamonix Sud - Le Grepon Caisse - Le Grepon Tremplin - Augielle du Midi - Le Lyret - F Devouassoux - Hellbroner - Casino - M.Croz - Place du Poilu - Place Mont Blanc - Mummery - Sapiniere - Centre Sportif - Les Mouilles - Mediatheque - Place de Poilu - M.Croz - Gare - Le Sapi - Entreves - Chamonix Sud.

Bus beroperasi dari pukul 8-19. Intervalnya 20 menit. Misal di Chamonix Sud jadwal bus 8.00, 8.20, 8.40, 9.00, 9.20, 9.40, 10.00 dan seterusnya. Di Le Grepon Caisse 8.05, 8.25, 8.45 dan seterusnya.

Bus yang bekerjasama dengan Chamonix Bus itu menjadi wacana yang bagus bagi para pendatang dari berbagai belahan dunia. Bus disediakan pemda setempat, supaya orang nggak usah pakai mobil sendiri. Sudah susah cari parkir karena banyak orang dan lahan sempit karena mahal, masih kontribusi polusi pula. Parkir sehari 32 atau Rp 500.000,00 an. Huh, terlalu.

Bus Mulet itu bukan satu-satunya bus gratis yang saya temui di dunia ini. Sebelumnya di Engelberg, Swiss selama seminggu pun kami gratis wara-wiri. Indonesia sudah mulai menggagas model bus dengan tiket berupa botol plastik di Surabaya, bus online gratis di Jakarta dan masih banyak lagi. Semoga, bus "Le Mulet" ini akan menginspirasi negeri kita untuk semakin mengembangkan transportasi, teknologi dan memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Selain itu minibus yang tidak hanya gratis tapi mampu memberikan kontribusi kepada kelestarian lingkungan dengan menggunakan elektrik itu patut ditiru. Siapa tahu Indonesia akan punya banyak bus dengan tenaga solar, sumber energi yang tak bakal habis dan digelar di negeri kita dari Januari sampai Desember alias sepanjang tahun, serta tersebar dari Sabang sampai Merauke. Jos!

Halte bus Chamonix Sud (dok.Gana)
Halte bus Chamonix Sud (dok.Gana)
Menunggu di halte (dok.Gana)
Menunggu di halte (dok.Gana)
Di bus Blabla boleh ngobrol 24 jam, lho (dok.Gana)
Di bus Blabla boleh ngobrol 24 jam, lho (dok.Gana)
Tempat wisata yang dilalui minibus "Le Mulet"

Kembali ke minibus "Le Mulet." Banyak tempat wisata yang kami jelajahi dengan minibus gratisan Chamonix. Meski gratis, tak lupa kami selalu bilang terima kasih ke sopirnya "Merci beaucoup, Monsieur." 

Wow, naik bus mini itu serasa naik bus wisata gede yang hop on-hop off di mana ditemukan di kota-kota besar seperti Barcelona, Berlin, Budapest, Lisabon dan lain-lain. Bedanya, satunya gratis-satunya lagi mahal. Pilih mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun