"Kenapa Namanya Tembok Berlin?" Suami saya keheranan. Bayangan akan tembok Berlin sesungguhnya musnah sudah.
"Nggak tahu." Bahu saya angkat tinggi-tinggi.
Ada yang bilang kalau tembok setinggi satu meteran sebagai pembatas pantai Dofior dengan jalan raya itu biasa diduduki untuk menikmati sunset. Sedangkan tembok yang kami temukan malam itu untuk duduk-duduk sembari menikmati penganan dari songkro dan kedai yang bertebaran di sana. Makan lagi, makan lagi.
Dompet saya rogoh, keluar uang lima ribu. Saya beli satu mendoan, satu tahu susur, dua pisang goreng dan satu ketela goreng. Nyam-nyam rasanya. Sudah lama tidak makan gorengan. Di Jerman memang harus bikin sendiri untuk menikmatinya, sedangkan di Indonesia, apa-apa tinggal beli, bayar dan makan saja. Betapa hidup di Indonesia seperti di surga.
M-Grill
Kuliner Papua? Waaaa pasti menarik untuk dicoba. Sayang, suami dan anak-anak nggak mau. Mereka takut sakit perut makan di jalanan. Kalau saya prinsipnya, asal enak di lidah, urusan perut bagian belakangan. Bahkan, menurut saya, itu efek bagus untuk traveler yang suka makan seperti saya. Makannya banyak tapi langsung hilang karena diare.
Nggak percaya? Setiba 3 minggu liburan dengan makanan melimpah di hotel dan jalanan, justru berat badan saya berkurang 200 gram. Saya kira usai liburan akan bertambah setidaknya 2 -- 20 kg. Sungguh saya salah sangka, aneh tapi nyata.
Akhirnya, suami mencari informasi di internet. Ketemu alamat M-Gril. Resto itu kondang karena dikunjungi putri Indonesia Nadine Chandrawinata dan saudaranya, seusai mereka diving di Raja Ampat.
Tempatnya bersih dan bagus, apalagi yang lantai atas, ditata artistik seperti taman pacaran. Yang bagian bawah juga OK dekorasinya. Seperti kata orang Jerman, mereka makan tidak hanya apa yang ada di meja tapi suasana yang ada dan tampilan makanannya.
Demi menyenangkan selera Eropa, kami pun berangkat ke sana dengan transportasi. Sebenarnya tidak jauh dan mau jalan kaki tetapi takut, gelap amat jalanan Sorong dan sumpah, sungguh kurang lampu. Semoga pembangunan segera merata di Indonesia, supaya rakyat hidup nyaman dan sejahtera di sana.
Benarlah, makanan macam sandwich dan steak memanjakan perut kami. Sayang, layanannya pakai lama karena ada yang sakit dan nggak masuk kerja sehingga pelayan satu melayani paling tidak 10 orang sendirian.