Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kopdar dengan Kompasianer Mbak Nana di Doha, Qatar

29 Maret 2018   19:06 Diperbarui: 30 Maret 2018   03:15 4291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unbelievable Doha (dok.Gana)

Resto Thailand

Melihat jam di tangan, oiii, waktunya jemput putra bungsu mbak Nana dari sekolah. Kami menuju tempat parkir, harus ke sekolahan. Setelah beberapa menit, lewat sekolah adik, kami pergi ke resto Thailand. Suami saya nggak mau resto Indonesia karena di rumah Jerman sudah ada. Warung bu Gana.

Saya pengennya minum teh sama kuweh saja. Nyatanyaaaa, ikut nyicipin nasi bawang putih, bebek manis, bakpao dan Wantan juga. Itu makanan favorit keluarga mbak Nana. Lezattttt, syukurilah.

"Nih Lamborghini punya dia." Kata mbak Nana waktu kami keluar resto. Haaaaa mata saya mau copot. Dari buka restoran kecil, sukses juga ya. Duitnya bisa dibeliin mobil bagus, membuka lapangan kerja bagi banyak orang dan bisnis kuliner sudah sampai paling tidak 14 tahun, meneruskan bisnis keluarga.

Mall yang artistic (dok.Gana)
Mall yang artistic (dok.Gana)
Villagio mall

Ugh. Habis makan kenyang, itu biasa. Habis makan, tidur itu rugi.


"Ini mau ke mana lagi?" mas Fajar menawarkan untuk mengantar ke tempat mana yang mau dituju.

Saya takut ngganggu dan lebih memilih diantar ke hotel tapi suami mau ke mall. Akhirnya, mbak Nana ada ide untuk ke Villagio. Ada little Venice di sana. Ein klein Venezia?

Ya, betul, bangunannya memang dibuat modern dan baru tetapi desain dan arsitek di dalamnya dibikin seperti di Italia. Ada sungai mirip Venice, gondola, jembatan Rialto dan balkon-balkon rumah-rumah cantik ala Eropa. Wahhhh seru.

Langit-langit ruangan juga dibuat seperti langit betulan. Biru dan berawan putih, bahkan kalau jalan, seperti betulan. Bergerak-gerak, berkejar-kejaran mana suka. Kali itu, kami mendongak bukan karena sombong tapi mengagumi keindahan seni lukis yang memanjakan mata. Ini betul-betul window shopping!

Kalian harus ke sini .... Wisata gratis penuh jiwa seni. Kalau belanja, ya bayar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun