Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Tidak Mau Kehilangan Baitullah (Bagian 2)

31 Desember 2017   01:27 Diperbarui: 31 Desember 2017   13:34 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Suara mesin penggiling padi di belakangku tiba tiba berhenti,dan pekerjanya mengeluh kepada majikannya yang sedang meminum kopi bersamaku.

" Pak.mesinnya mati lagi,apa bapak tidak punya ricemi cadangan? Pelanggan  banyak yang pindah ke ricemill lain  gara gara sering mati...." Kata pekerja itu seraya mebersihkan keringat di keningnya dengan sehelai handuk kecil

" Ad ,tapi belum sampai...bilang saja mereka harus sabar,.......Sudah sana,jangan ribut lagi" jawab pemiliknya dan ia kembali ingin berbincang denganku tetapi,sepertinya ia agak malu atas kejadian tadi dan ia pura pura tertawa kepadaku..

" He..he..he..biasa...kalau ricemill mati,padinya ditimbun dulu sama orang tadi...nanti ia akan nawar murah pada yang punya dengan alasan ,..kalau terlambat di giling akan mengurangi kwalitas beras..." Kata pemilik ricemill itu,enatah basa basi atau curhat....

" Ajaran golongan apa methode cari duit cepat gaya mereka  ,Din.? " Tanyaku pada pemilik ricemill yang bernama Dino

' Ach..itu kebiasan orang nyawer  waria.....kalau wairanya minta uang banyak..mereka pasti mencari dengan  usaha yang lebih keras lagi..mereka lebih takut kepada waria daripada kepada isteri ..coba tebak..orang orang  mana yang  user free waria?"  Jawab Dino dan ia mengajukan pertanyaan yang mudah kujawab

" Tentu orang susah yang ditolong waria..he...he...he ..orang kaya baru...ha   ha   ha ." Jawabku seraya berbahak bahak....

" Iya..memang sich orang kaya baru ,tapi kan ada asal muasalnya ..." Dino mendesak agar aku segera menjawab sal musal para aneh

" Banyak daratan  yang menghasilkan  banyak pasangan waria dan homo ,misal...di  Jepang....Di  Eropa ,dan tentunya Arab dan China....kira kira yang paling betah di Indonesia orang mana?" Aku balik bertanya dan Dino berbahak bahak...........

" Ha...ha...ha...sukunya Bruc lee....he...he... "

                                                                                                   

Aku sedang berjalan menuju masjid untuk menunaikan sholat,..tiba tiba seseorang menghentikan ku..

" Heh..nanti malam kamu kutunggu di sini...jangan lupa...kami ada perlu " Kata orang itu dan ia berusaha menyalamiku,tapi aku berkelit menghindar sebab aku mencium bau khas dari tubuhnya,bau kontaminasi hormon,hanya kaum homo saja dan pelacur kelas kakap yang memiliki penyakit serupa

" Baiklah..nanti saja .ok?" aku segera memp[ercepat langkah dan segera sudah mengambil air wudhu

 Tiba tiba,aku merasa ada yang menyentuh punggungku ketika barus saja aku salam  akhir sholat

" Jadi kan,nanti ?" ternyata ia nekad mengejarku hingga diruang sholat hanya untuk suatu keprluan yang bukan urusan agama.

" Aku terpaksa menerima uluran tangannya berjabatan dan kuberi sebuah teguran

" Manto,seharusnya kamu takut kepada Allah dan semakin mendekat kepada Nya,mengapa malah pura pura sholat hanya untuk menemuiku?"m

Ia tertunduk dan segera keluar dari ruang sholat itu,aku menghela nafs......." Inikah yang disebut kaum munafik yang sesungguhnya? Yakni orang orang kafir didalam baitullah untuk mencobai kaum beriman..." Fikirku

P

Pukul; 22 00 aku menemui mereka,dan MAnto sudah menyiapkan guitar untuk mengiringi mereka bernyanyi nostalgia gila.Aku menurut saja,kufikir nantinya aku bisa mengingatkan mereka untuk menjadi orang orang lurus ,seraya aku beramal menghibur orang yang haus hiburan

Tetapi ketika hari makin larut,mereka bahkan semakin over akting.Sambil mabuk berbincang politik dan merumpi  saiapa saja yng dianggap pelit jika diminta uang.Temannyapun semakin banyak berdatangan dari penjuru gang gang di kota dan semuanya mabuk dan berbau badan abnormal.Maka aku mohon diri dan batal niatku untuk menyarankan kebaikan bagi mereka ,sebab Allah sendiri sudah menyamakan derajat kaum abnormal dengan setan yang munafik

Ketika jalanan sepi dan aku berjalan pulang ,tiba tiba sebuah suara samar tetapi nyata kalimatnya ,terdengar di sebelahku

“ Amande...Amande...tolong aku.....” suara wanita tua..hih,bergidik aku

“ Amande....tengok kepohon besar...aku disitu....” suara itu semakin jelas dan aku menurut,ternyata ibu Si Ratno sedang bersimpuh seraya memukul mukul tanah seperti orang kesal

“ Apakah ibu diutus oleh akhirat untuk kembali ke alam kota ini?” tanyaku yang sudah tidak memilki rasa takut kepada mahluk ciptaan Allah

“ Ya.......Ratno membawa sertifikat tanah bapaknya yang sudah dihibahkan ke masjid...kami ditagih oleh para malaiakat.......toloooooong Amande..kembalikan” Aku menaggguk anggyk dan wanita itu lenyap dari pandangan mata



Esok harinya ,menjelang dzuhur aku mencai Ratno melewati masjid,dan aku mendahulukan shalat berjama’ah sebelum menemui Ratno.TEtapi aku melihat anak anak ang tadi malam mabuk dan kacau.sekarang sedaang berada di masjid itu sepertinya ingin menghadap Allah sungguh sungguh...ach,mungkin ..entahlah

“ Ada apa kau mencari aku ?” tanya si Ratno agak tidak suka dengan kedatanganku

“ Menurtmu,apakah arti Allah dalam kehidupanmu ,Ratno?” tanyaku membuka percakapan

“ Allah adalah yang menciptakan apa yang kamu sentuh,apa yang kamu pandang dan apa yang kamu firkiran,termasuk jasadmu dan kebutuhanmu....Bapakmu menyembah Nya dan sangat menghormati agama Nya sehingga dihibahkan tanah milknya untuk Allah..sekarang kemalikan surat tanahnya kepada panitia pembangunan yang sudah menganggar untuk mebangun ditanah itu  kataku tanpa emosi dan tanpa menginginkan orang lain emosi atas perkataanku

“ Heh..aku tidak peduli dengan urusan bapakku..aku tidak rela tanah itu jadi milik siapapun 5tanpa meberiku uang pantas” jawab Ratno agak menuntut sikapku

“ Baiklah,kamu memang ahli warisnya dan berhak menarik perbuatan bapakmu..dan aku akan mencoba mencari uang untuk menebus sertifikat itu dari tanganmu..” jawabku akhirnya

“ Lakukanlah,...jangan pakai lama “ jawab Ratno masih takabur

“ Aku segera menemuimu setelah uang itu ada,dan jangan menyalahkan bapakmu ,jangan menyalahkan Allah jika suatu hari di akhirat nati,bapakmu menghuni syurga seraya menedng kamu keneraka..” Jawabku tegas,dan Ranto mengacungkan ibu jari seraya mepersilahkan aku pulang

Malam hari aku embukai email dan ada yang berusaha chating denganku

“ Halo,apa kabarmu,appakah gadismu baik baik saja?Kamu sering crita dia,...” tulis chat temanku di negeri yang jauh

“ Dia baik baik saja,hanya aku membutuhkan kamu untuk melakukan sesuatu bagi Allah” balasku dan ia menyetujui.Beberapa jam kemudian rekeningku sudah berisi uang cukup untuk menebus ssertifikat itu

Temanku megumpulkan teman temanyya yang sudah bertaubat meminu minuman keras,dan uang yang sedianya mereka belikan miras,sekarang dibagikan kepada kepentinganku,Alhamdulillahirobbil ‘ alamin



Di rumah Ratno:

“ Kapan kuda lumping kita ipentaskan di alun alun kota ,bang?” tanya Manto kepada Ratno

“ Kalau ada duitnya....” Jawab Ratbno Singkat

“ Kalau kamu tidak menulis proposal dan mencari donatur,sampai kapanpun tidak akan ada uang”  Kata Manto menggurui

“ Baiklah,bulan depan” Jawab Ratno sangat meyakinkan



Sementara itu,seminggu kemudian disebuah rumah

“ Bapak,kambing kita dibawa kemana ,koq sudah tidak dikandang?” tanya seorang anak kepada bapaknya

“ Bapak jual,uangnya untuk sumbangan kuda lumping..sisanya masih ada di kantong bapak,nich...” Jawab bapak anak itu.

 Anak itu mengepal ngepal tinju geram,tetapi mulutnya terkunci rapat tidak berani meprotes perbuatan bodoh  bapaknya yang ia cinta



“ Gawat ,kak..kambing ,ayam dijual orang untuk donasi kuda lumping Si Ratno..” kata Anto,tetanggaku yang baru lulus kuliah hukum di sebuah universitas

“ Sebenarnya,memang budaya daerah itu perlu dipelihara dan dilestarikan untuk kita tidak ;upa bahwa sejarah pendahulu kita  ada,tetapi jika untus syaithon dibawa bawa dan menggunakan uang umum,kita harus bertindak” jawabku

“ Betul,kak............mereka mengancam ahlak penduduk dengan acara kesurupan setan yang menjadi tontonan ,sementara terhadap ajaran agama,mereka malah menjauh...” kata  Anto seraya memijit mijit kening seperti berfikir melampaui batas

“ Untuk saat ini,kita mengalah..Tetapi jika kekompakan kelompok sesat itu sudah menginjak rana pemerintahan,kita harus hadapi dengan sungguh sungguh.Aku tidak mau kehilangan Baitullah atas kemunafikan dan kenekadan kaum kaum musyrik yang berani menggunakan agama sebagai alat kepentingannya” kataku agak tertekan sebab,aku tahu ,perlu waktu panjang dan kerja keras untuk menuntaskan masalah mendasar kehiduoan manusia beragama  yakni,Iman dan Perjuangan

( Bersambung bagian 3 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun