Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perjanjian Komunis Dengan Setan , Perjanjian Setan Dengan Komunis ( Bagian 1) Investigatioan Holy By : Gabriele Richard & THS

24 Oktober 2017   21:45 Diperbarui: 30 Oktober 2017   23:02 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos


Oh ya..dari tadi saya berbicara perihal rumus ekonomi yakni " Uang harus didapatkan dengan barang dan jasa" TApi saya belum menerjemahkan makna kalimat itu  yabng erat hubugannnya dengan dasar negara Republik Indonesia.

Barng dan jasa adalah  " perbuatan baik menyelamatkan,menolong atau menghidupi orang lain dengan milik pribadinya kepada orang banyak yang tidak bersalah.Maka  jasa adalah sarana beroleh uang,jadi jasa adalah membebaskan kesulitan konsumen jasa orang banyak yang tidak bersalah.Sebab uang adalah produksi negara yang mengelola orang banyak tidak bersalah.Sedangkan barang adalah kebutuhan jiwa raga konsumen.Jadi ada hal hal transaksi yang sesungguhnya adalah pelanggaran rumus ekonomi dan dasar Negara Republik Indonesia.

Misalnya : Seseorang yang memberikan perintah untuk menganiaya ,menyiksa dan mencuri atau memanipulasi harta dan nyawa pihak umat manusia lain .Jelas yang menerima perintah itu tidak mengeluarkan jasa untuk memperoleh uangnya ,dan pemberi perintahnya adalah mencoba mencuri barang untuk di jadikan alat perolehan uang.

Nah,jika ada yang membeli hak asasi orang lain,maka ia adalah pengguna jasa prostitusi..Dan jika ia akan membeli jasa oran lain,maka ia menjadi penjahat dan prostitusi,Maka mereka itu adalah pihak yang kafir,dan jika jumlah orang kaf itu 50 % dari jumlah penduduk,maka mereka sudah syah disebut Komunisme Atheis

MEWASPADAI KEBERADAAN KOMUNSIME ATHEIS

Menurut Al Quran ,setiap orang wajib melakukan ibadah kepada Allah Swt,dan hakekat ibadah adalah taat dan menyembah. Saya kira semua orang bermoral akan melakukannya,Dan orang tidak bermoral adalah Tuna Susila,yang derajat manusiawinya sama halnya dengan Tuna Rungu,Tuna icara dan sebagaianya,sebab ada sesuatu yang tidak dimiliki oleh mereka dibanding orang lain.

Yang Tuna Aksara tidak dapat mebaa,Tuna Rungu Tidak memiliki sarana pendegaran yang berfungsi,Nah..Tuna Susila dalah pihak yang tidak memiliki  syaraf sehat sehingga ia kehilangan pelindung sifat  susila yang umumnya dimiliki poleh setiap orang

Kemudian,para tuna susila yang berpraktek akan sealalu meperoleh petunjuk mucikari atau eniornya untuk melakukan perjanjian dengan setan,demi kesuksesan usahanya.Maka setanpun menjadi berjanji akan meberikan keberhasilan kepada mereka.Maka dengan sendirinya kedua mahluk itu sudah menjadi selevel dihadapan Allah Swt,tetapi kadang kadang dipuja puja seperti melebihi Rasul...he...he....he

Ingat kan? Jumlah Tuna Susila 50 % dari jumah penduduk adalah komunisme atheis?

Maka jumlah pesaing manusia yang menggunakan jasa setan adalah 50 % dari jumlah penduduk,maka mereka akan memiliki daya 200 %,dari pada daya manusia umum yang hanya 100 %..Siapa yang akan meindungi dan mengayomi umat Manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun