Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba dan Upaya Membangun Wisata "Minded"

22 Oktober 2021   09:45 Diperbarui: 22 Oktober 2021   10:37 3333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bpk. Indyo Pratomo menyampaikan materi di International Conference, di Balige Danau Toba (tangkapan layar pribadi)

Disebut juga, 70% turis asing melihat Indonesia itu karena budayanya yang natural dan cultural diversity. Ini mengingatkan penulis terhadap teman yang pernah menjadi guide di Sumatera Barat.

Ia mengatakan, bahwa para turis asing itu bila datang ke Indonesia ingin lebih mengetahui kondisi alam dan budayanya yang beragam. Selain itu juga keanekaragaman khas kuliner nusantara.

Salah satu daya tarik lainnya dari Kawasan Toba adalah dari segi kuliner yakni masakan andaliman.

Menurutnya, kalau kita merasakan masakan pedas dari cabai, di Toba ada andaliman suatu tanaman asli yang tumbuh di sekitar perbukitan Danau Toba. Yang menjadi salah satu makanan khas Batak. Sensasi pedasnya tidak kalah dengan cabai umumnya.

Sementara dari Bapak Djohar Arifin Husin, mengingatkan pentingnya kemudahan akses ke lokasi Danau Toba. Selain itu harus “BISA” (bersih, indah, senang, aman) bagi wisatawan. Beliau juga sering ke Timur Tengah untuk mempromosikan kawasan Toba sebagai Wonderful Indonesia.

Diakuinya, turis dari Timur Tengah lebih cenderung berkunjung ke Malaysia. Padahal Danau Toba alamnya tidak kalah dengan objek wisata di luar negeri. Alasan lain turis dari jazirah Arab itu enggan berkunjung karena mungkin dari faktor makanan.

Menurut penulis, faktor kuliner yang halal perlu ditingkatkan lagi pertumbuhannya. Sebenarnya tempat restoran rumah makan halal di lokasi Danau Toba boleh dikatakan cukup keberadaannya. Restoran Padang banyak dijumpai di Parapat dan daerah-daerah lainnya.

Ke depan perlu upaya memperbanyak restoran/rumah makan halal. Dan bila perlu ada aplikasi online untuk makanan halal ini yang dikelola oleh pegiat industri wisata setempat.

Ada 6 rekomendasi dari UNESCO untuk Danau Toba, yakni:

  1. Pelatihan
  2. Kemitraan
  3. Konferensi aktivitas global
  4. Edukasi interaktif
  5. Strategi mitigasi bencana
  6. Meningkatkan jejaring anggota UNESCO Global Geopark Danau Toba

Rekomendasi ini disampaikan oleh Bapak Zumri Sulthony, Kadisbudpar Sumut mewakili Gubernur Sumut. Menurutnya lagi, peningkatan ekonomi pariwisata harus berjalan lurus dengan income warga lokal.

Di sini kita pasti sepakat dalam perolehan pendapatan buat warga lokal yang tentu juga menambah pemasukan devisa pemerintah. Selaras dengan rekomendasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun