Tujuannya adalah tidak sekedar memberikan dukungan politik tapi untuk mengcounter fitnah, hoaks dan kampanye hitam yang sudah dianggap berbahaya yang dapat memecah belah bangsa ini.
Apa yang melatarbelakangi kaum terpelajar ini adalah semata-mata untuk menyelamatkan generasi anak negeri terutama generasi milenial dari hasutan yang dapat memicu pertikaian antar anak bangsa. Perpecahan suatu negeri bisa saja terjadi kapan saja akibat fitnah-hoaks oleh ulah segelintir oknum dan kelompok yang tidak menginginkan bangsa dan Negara ini maju.
Masifnya ujaran kebencian dan fitnah serta hoaks di lini massa media social telah membuat prihatin bagi kalangan yang masih waras akalnya. Bergeraknya kaum intelektual ini tentu dipandang sebagai sesuatu yang tepat.
Sesuatu yang memperlihatkan kepada khalayak bahwa ada sesuatu hal yang membuat para kaum terpelajar dari alumni itu bergerak.
Hal ini pula yang membuat para alumni di daerah lain juga ikut bergerak di Sumatera. Seperti di Sumbar, para alumni Universitas Andalas (Unand) pun bergerak memberikan dukungan politik kepada Capres 01.
Kali ini di Medan, Sumatera Utara (Sumut) hal yang sama dilakukan. Para alumni ini tergabung dalam Koalisi Lintas Alumni (KLA) SMA dan sederajat serta Perguruan Tinggi di Sumut.
Diungkapkan oleh ketua panitia KLA, Emil Hardi Jumat malam (01/02) bahwa acara ini akan di deklarasikan pada hari Sabtu, tanggal 9 Februari 2019 di Rumah Bersama Pelayan Rakyat, Medan. Â
"Kami di sini memfasilitasi keinginan dari teman-teman bahwa banyak pendukung Jokowi dari berbagai alumni baik itu SMA sederajat dan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta untuk memberikan suara dan dukungan kepada Pak Jokowi-Maruf", ujarnya saat konferensi pers di Rumah Bersama Pelayan Rakyat.
Dari humas panitia, Arnold Lumban Gaol menambahkan bahwa nanti akan ada pernyataan sikap dari alumni SMA --sederajat dan Perguruan Tinggi yang ada di Sumut seperti USU, Unimed, Nomensen, Unika, SMA 2, SMA 7, SMA Al Azhar, St Maria dan lain-lain. Bahkan ada juga dari alumni UGM dan Undip yang ikut hadir nantinya.
"Tentu saja yang akan deklarasi itu adalah para pendukung Jokowi yang selama ini sebagai silent majority. Harapan kita adalah menyampaikna cara politik yang cerdas, yang mengedukasi dan mendidik. Bukan menyampaikan dengan ujaran kebencian", ujarnya saat tanya jawab dengan awak media.