Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Bumi Sikerei Menuju "Mentawai Smart Island" bersama Satelit 3S

25 Februari 2017   15:56 Diperbarui: 1 Maret 2017   00:00 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ombak Mentawai merupakan salah satu dari 10 ombak terbaik dunia [sumber; group FB Pitstop Hill Mentawai]

Kehadiran mereka diakui sangat membantu dari segi publikasi. Banyak turis asing terutama yang berjiwa petualang datang ke sana. Namun, publikasi itu memang tidak bisa berlangsung seketika.

Akses internet tidak tercover dengan menyeluruh. Mereka bisa share dokumentasinya tatkala sudah berada di ibu kota kabupaten, yakni Tua Pejat. Itu pun juga terbatas dalam hal bandwith yang berkisar 400 Mbps quoata untuk Mentawai saat itu yang disediakan oleh Telkom.

Informasi dari teman saya yang kebetulan pelaku usaha di bidang wisata di Padang (Bapak Iwan) baru-baru ini lewat media sosial FB menyampaikan, turis mancanegara yang berdatangan sejak 5 tahun terakhir ini sudah mulai meningkat.

Lebih lanjut dikatakan, khusus di bidang surfing, biro perjalanan wisata ke sana lebih dominan dikelola oleh pihak asing. Mereka umumnya berkantor di Padang. Alasannya hanya satu, yakni ketersediaan jaringan internet dan telekomunikasi yang lebih lengkap dan handal, terutama yang disediakan oleh Telkom.

Suatu hal yang sedikit ironi dan sekaligus tantangan dan peluang bagi warga lokal setempat. Namun setelah ditelisik lebih dalam, kenapa warga asing yang lebih dominan dalam pengelolaan surfing itu, dikarenakan ombak di Mentawai tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni. Tidak sembarang orang yang bisa menjelaskan tentang berselancar ini. Memang diakui disamping olah raga ini berasal dari negara mereka, para turis asing inilah yang lebih memiliki ilmu tentang surfing.


Transformasi ilmu tetap diberikan oleh mereka kepada warga setempat, meskipun dibutuhkan waktu yang lama. Beberapa warga lokal setempat (Mentawai dan Padang) banyak juga bergabung dengan biro-biro travel yang dikelola pihak asing. Tidak sedikit pula dari warga lokal yang telah mandiri membuka usaha travel perjalanan wisata ke Mentawai.

Hal ini mengingatkan saya sekitar tahun 2008 yang lalu di Padang, tatkala memasang tambahan jaringan kabel dari internet (Speedy ketika itu) di rumah kontrakannya sekaligus kantor biro travel wisata yang dikelola oleh warga asing berkewarganegaraan Perancis.

Sambil bekerja memasang jaringan, saya juga bertanya kepada bule tersebut. Namanya Marco seorang surfer, dan bisa berbahasa Indonesia. Ia mengenal serta mengerti dengan alam dan ombak di Mentawai.

Mereka mengelola perjalanan wisata lebih khususnya kepada kegiatan surfing. Untuk tour / menjelajah lainnya diserahkan kepada warga lokal Mentawai. Bahkan beliau tidak sungkan memperlihatkan data kelompok para turis asing yang akan bersiap berselancar ke Mentawai.

Rata-rata mereka adalah para peselancar dunia yang sudah memiliki nama. Promosinya disamping ke negara asalnya , Perancis juga ke negara Italy serta beberapa negara Eropa lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun