Mohon tunggu...
rudin
rudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tertarik pada seni dan sastra

sepertinya aku sudah tak ada waktu lagi.\r\ntapi untuk berubah aku belum terlambat.\r\nsemua terasa sangat menghimpit.\r\ndan harus bergerak bebas. (eksistensialisme)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nirmala

28 Maret 2022   18:56 Diperbarui: 28 Maret 2022   18:57 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nirmala I

Malam itu di teras rumah begitu banyak kesedihan dan tangis berceceran
ntah mengapa kesedihan dan tangis menjadi rebutan
dihati masing-masing yang belum merelakan kau tiada

mana mungkin aku mampu berebut tempat duka lara
bukankah malam itu kita bertahta memangku takdir
tanganku kau genggam erat, sambil kau ucapkan kata-kata pujian indah dibibirmu
sehingga ku kecup bibirmu dan ingin aku memilikinya.

Nirmala II

Malam - malam yang paling romantis
tanpa keangkuhan ku antar kau sampai ke gerbang dan kau ucapkan selamat tinggal
Oh, begitu mudahnya kepergianmu

kan ku pinta pada Tuhan
kau kan selalu kurindukan

kan ku pinta pada Tuhan
memelukmu dalam do'a

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun