Kalau kita runtut kisah pembangunan kota ini, inisiatif agar kota perlindungan dibangun bukan datang dari umat tapi dari Allah sendiri yang lalu diresponi umat dengan mentaati dan memberlakukan fungsi dari kota itu. Tapi sekali lagi ide itu bukan datang dari umat, tapi Allah sendiri. Dialah yang memikirkan sebuah tatanan masyarakat berTuhan yang bermartabat dengan cara bukan sekedar membangun bait suci untuk tempat sembahyang tapi kota kota perlindungan untuk menjadi second chance bagi setiap orang (bahkan untuk orang yang membuat kesalahan sekalipun).Â
Menjadi sebuah pertanyaan unik: Apa karakter Allah yang bisa ditunjukkan dengan pembangunan kota ini? Apakah ada kaitannya karakter Allah dengan desain sebuah kota? Jawabannya adalah iya.
Dengan adanya kota kota perlindungan yang dibangun tersebut dan dilakukan berdasarkan perintah Allah, maka terlihat karakter Allah disana; Allah yang selalu memberi kesempatan kedua kepada umat. Allah yang tidak mau umat main hakim sendiri. Allah yang menghormati setiap nyawa. Sekali lagi, Allah yang menghormati hak manusia untuk hidup.Â
Apa Karakter Allah yang terlihat di zaman ini?
Kisah tersebut di atas adalah sepenggal kisah pada zaman dahulu kala banget. Sehingga menjadi sebuah pertanyaan berikutnya, melalui apa karakter Allah saat ini yang bisa kita lihat?.
Baru baru ini tindakan yang dilakukan kepada lima perwira Polisi yang menjadi korban di Mako Brimob cukup membuat sport jantung.Â
Demikian kutipan dari berbagai media:
Ada yang tewas akibat luka gorok leher dari belakang hingga tenggorokan..tewas akibat luka tembak pada kepala bagian kiri atas kuping tembus kepala sebelah kanan,.ada yang mengalami luka gorok pada leher kanan sampai pipi kanan bawah dan luka tembak pada dahi sebelah kiri..ada yang tewas lantaran mata kanan kiri luka bacok, leher luka bacok dan dada kiri kanan luka tusuk dan tewas akibat leher belakang dibacok dan luka tembak pada dada kanan.
Tindakan itu sangat brutal dan benar benar tidak memperlakukan manusia seperti Allah memperlakukan manusia. Tidak ada kesempatan para korban untuk berbicara, tidak ada kesempatan mereka untuk membela diri. Hak untuk hidup merdeka terampas dari mereka. Mereka dianggap bukan manusia.
Â
Bagaimana Dengan Pelaku bom itu Sendiri?