Mohon tunggu...
Friska Siallagan
Friska Siallagan Mohon Tunggu...

Sedang Dalam Pengembangan Potensi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pil Tidur Ajaib Part 2

13 Agustus 2011   05:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:50 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mengangguk. Ririn emang rumahnya jauh dari tempat ini. Ririn akhirnya naik bis dan meninggalkan aku yang berjalan kaki ke rumah. Rumahku tidak jauh dari sini, hanya beda beberapa blok saja.

Aku sedang mengeram damai di atas tempat tidurku. Ini sudah jam dua belas tapi mataku belum mau tidur. Udah baringan lama, tapi aku belum bisa tidur juga. Kalau seseorang itu susah tidur, maka yang dicari adalah pil tidur. Kebetulan tadi pagi mendapat sebotol pil tidur dari Pak Rio. Apa pil-pil ini aman ga ya buat anak remaja yang rentan seperti aku ini? Aku terus berpikir sambil menimang-nimang pil tidur pemberian Pak Rio. Baiklah, do more talk less. No matter if I get die in attempting a new way. ??? No, I don't want die yet, I'm not married yet. Tidak apa-apa, coba saja Fris, kalau merasa obat ini berbahaya dimuntahkan saja. Kan beres. Okelah.

"Gluk! Gluk! Gluk!" Begitulah air putih dan pil tidur berselancar di tenggorokanku. Terasa semuannya baik-baik saja. Hingga aku merasa sangat mengantuk sekali. Aku melongsorkan badanku ke lantai, karena aku tidak sanggup berdiri. Oh, aku tidak suka tidur di lantai, dingin, pekikku dalam hati. Maka dengan sisa kesadaran dan tenagaku, aku merangkak ke tempat tidurku. Serasa kayak di video klipnya Shakira- Whenever Wherever, adegan Shakira bertarung dengan lumpur kotor. Jadi pengen nyanyi neh. Dan kemudian, diperjuangan antara sadar dan tidak sadar, antara shakira dan friska, ngantuk dan pengen tiddduuuur sekali, aku mendarat di kasurku yang empuk. Aku siap untuk tidur. Siap untuk menyeberangi mimpi.

Plek! Aku tiba-tiba tidak mengantuk lagi. Dan sekarang aku berdiri di atas lantai kamarku. Aku melihat seseorang sedang terbaring di atas ranjangku. Siapa dia? Aku mendekat dan mengibaskan rambut yang menutupi wajahnya. Haah! Kamera close up ke wajahku, cepatttttt! Lihat wajahku yang terkejut ini, aku melihat seseorang yang sangat mirip sekali dengan aku, ya kami semuanya sama. Wajah, baju dan dia juga tidur sambil ngiler, iihyyyy. Jangan-jangan dia adalah aku, dan aku siapa? Aku menjauh cepat dari dia, dan saat aku melihat ke arah cermin, aku tidak punya bayangan. Hah? Ada apa dengan aku?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun