pupus
Sempat kubermimpi, kala waktu hantar kita ke jingganya petang tadi
Kugenggam tanganmu berlari di tiap tepian jerami
Menghentakan langkah bersama seribu mimpi
Memanipulasi khayal yang kini terbang bersama sayupnya mentari
Harum nafasmu tinggal jejak bagi para petani
Buat kau dan aku harus terus berlari
Dijejal oleh panah dan belati
Tapi sayang kau malah mengajakku untuk menari
Ke mana kini dua pasang kaki pergi, haruskah kita menepi?
Jangan, bukan kau yang mereka cari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!