Suasana masih  berduka pasca ledakan bom di beberapa tempat di Indonesia. Hal ini tentunya memancing masyarakat untuk bersuara. Bahkan banyak yang ikut-ikutan menyebarkan berita tersebut ke media sosialnya.
Ada maksud baik yang terselubung didalamnya yaitu seperti rasa empati dan turut berduka cita. Namun banyak pula yang menghujat dan membenci. Terlepas apapun pandangan kita, terorisme adalah hal yang salah.
Walaupun kejadian tersebut adalah unsur terorisme, tapi kita tidak bisa semena-mena untuk menyebarkan berita. Karena belum tentu berita tersebut benar adanya, bisa jadi berita tersebut adalah hoaks.
Terkait isu ini, Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal Purnawirawan Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah akan menindak tegas penyebar hoaks melalui media sosial dan internet terkait dengan aksi terorisme.
"Kepada mereka-mereka yang tidak bisa mengerem akan diberikan tindakan tegas karena melanggar undang-undang," ucap Moeldoko. Karena banyak beredar konten hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait aksi terorisme yang terjadi belakangan.
 Tindakan tersebut lantaran penyebaran hoaks dinilai merugikan dan membuat situasi semakin gaduh dan tidak tenang, masyarakat pun menjadi cemas. (cnnindonesia)
Masyarakat harusnya lebih kuat dalam menghadapi kasus terorisme. Harusnya mengenal siapa tetangga sekitar agar bisa antisipasi aktif dari aksi teror.
Moeldoko menyebutkan dengan tidak membagikan informasi yang belum diketahui kebenarannya, masyarakat telah berkontribusi dalam menciptakan situasi yang tenang. Yang lain akan ikut tenang jika kita tidak ikut memanaskannya.
Masyarakat bisa mempercayakan semua kejadian ini kepada POLRI dan TNI, terutama seperti usulan Moeldoko tentang KOOPSGABSUS yang akan dirintis. Semoga bisa mengembalikan situasi menjadi aman kembali.
Berita tentang akan adanya pergantian struktur yang mana adalah buntut aksi pengeboman di beberapa tempat di Indonesia, hal itu belumlah menjadi prioritas. Yang terpenting saat ini bagaimana TNI POLRI bisa bersatu untuk keamanan negara.
Upaya mengatasi situasi jadi poin utama yang akan didahulukan. Lebih baik menenangkan situasi dan mengurangi kejadian serupa untuk tidak terulang kembali.