Mohon tunggu...
Freska
Freska Mohon Tunggu... Musisi

Saya adalah seorang musisi dan penulis berita musik yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap dunia seni dan industri musik

Selanjutnya

Tutup

Music

Harmoni Tradisi dan Alam. Lucyana Buka Cerita Lagu Pesona

7 Juli 2025   18:44 Diperbarui: 7 Juli 2025   18:44 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Lucyana. Penyanyi dan Penulis Lagu "PESONA" (Sumber:Lucyana)

"Pesona" Lucyana: Ketika Alam Menjadi Lagu, dan Lagu Menjadi Cermin Jiwa

Wawancara Eksklusif: Lagu "Pesona" Terinspirasi dari Keindahan Alam dan Daya Tarik yang Tidak Dibentuk, Tapi Dirasakan

Oleh: Ana

Bandung. 5 Juli 2025. Indonesia adalah negeri yang penuh warna, suara, dan cerita. Dari hutan tropis Kalimantan hingga lembah hijau di Tanah Sunda, setiap sudut Nusantara menyimpan pesona yang tak terlukiskan. Namun, bagaimana jika keindahan itu diubah menjadi lagu? Itulah yang dilakukan oleh penyanyi dan penulis lagu Lucyana lewat karyanya berjudul "Pesona".

Berbeda dari lagu cinta pada umumnya, Pesona adalah bentuk penghargaan terhadap keindahan alam dan budaya Indonesia yang tak dibuat-buat. Lewat nada dan lirik yang tenang, Lucyana menyampaikan bahwa pesona sejati datang bukan dari sesuatu yang dipaksakan, melainkan dari keaslian, kehadiran, dan kedalaman rasa.

Dalam wawancara khusus ini, Lucyana mengupas perjalanan kreatif di balik Pesona, termasuk keputusannya menggunakan instrumen musik tradisional Indonesia seperti suling Sunda, gamelan Bali, angklung, dan sape Kalimantan untuk memperkuat nuansa lokal yang universal.

Awal Inspirasi: Keheningan yang Bersuara

Apa yang menjadi awal lahirnya lagu Pesona?

"Waktu itu aku sedang di kawasan pegunungan di Jawa Barat. Pagi-pagi, sunyi sekali. Tapi justru dari kesunyian itu, aku merasa sangat damai. Alam tidak berbicara, tapi kita bisa mendengarnya. Dari situ aku mulai berpikir, 'pesona itu seperti ini, tenang, tapi menyentuh'."

Lucyana mulai menulis potongan lirik di ponsel, sambil duduk di pinggir danau berkabut. Dari situ berkembang menjadi lirik yang merefleksikan keindahan Indonesia, bukan yang glamor atau dipoles, tapi yang alami dan membumi.

Musik yang Bernapas Bersama Alam

Bagaimana proses penciptaan musiknya?

"Aku ingin lagunya punya napas seperti alam. Jadi aku nggak bikin musik yang padat atau keras. Aku pakai piano dasar, ditambah elemen alat musik tradisional Indonesia."

Lucyana lalu mengungkap bahwa salah satu kekuatan lagu Pesona justru ada pada penggunaan instrumen etnik Indonesia.

"Ada suling Sunda yang mengalun pelan, mewakili kesejukan pegunungan. Lalu gamelan Bali yang aku gunakan sebagai aksen ritmis lembut, bukan dominan. Aku juga pakai angklung di bagian tengah, dan di bagian akhir ada sape dari Kalimantan yang jadi penutup magis."

Makna Universal: Untuk Semua yang Pernah Tersentuh oleh Alam

Apakah lagu ini ditujukan untuk segmen tertentu?

"Nggak. Lagu ini bukan untuk perempuan saja, bukan untuk pasangan, tapi untuk siapa pun yang pernah berhenti sejenak karena merasa damai melihat laut, gunung, atau sawah. Pesona adalah lagu tentang 'rasa terhubung' dengan sesuatu yang lebih besar dari kita."

Lucyana menyebut bahwa keindahan alam dan musik tradisional adalah dua hal yang bisa menyatukan manusia tanpa syarat. Tak perlu bahasa atau penjelasan, cukup rasa.

"Seorang bule yang pernah dengar gamelan bisa merasa terharu, sama seperti anak desa yang dengar suara suling. Musik tradisional itu spiritual. Dia menyentuh kita tanpa permisi."

Kolaborasi dengan Pariwisata: Musik yang Bisa Membawa Pulang

Lucyana juga mengungkap bahwa ia terbuka jika Pesona digunakan untuk promosi pariwisata Indonesia, karena sejak awal lagu ini memang terinspirasi dari perjalanan ke berbagai daerah.

"Bayangkan kamu lihat video drone Lembah Baliem atau pantai Raja Ampat, lalu diiringi lagu ini. Itu bukan sekadar promosi visual, tapi pengalaman emosional."

Ia menyebut bahwa dengan kombinasi musik pop, lirik puitis, dan sentuhan etnik, lagu Pesona bisa jadi jembatan antara generasi muda dan warisan budaya Indonesia.

Respon Pendengar: Lagu yang Menghidupkan Kenangan

Apa saja reaksi dari pendengar sejauh ini?

"Banyak yang bilang lagu ini bikin mereka kangen kampung, Ada yang bilang, baru kali ini mereka dengar angklung dan sape dalam lagu pop yang lembut dan relevan."

Lucyana merasa ini adalah pembuktian bahwa unsur tradisional bukan hambatan untuk relevansi, malah menjadi daya tarik tersendiri.

"Musik tradisi nggak harus jadi latar belakang museum. Dia bisa hidup kalau kita tahu cara menghargainya."

Penutup: Pesona Itu Warisan, Bukan Tren

Sebagai penutup, Lucyana menyampaikan bahwa lagu Pesona bukan sekadar karyanya, tapi juga cintanya kepada tanah dan budaya Indonesia.

"Pesona itu bukan sesuatu yang kita buat. Tapi sesuatu yang kita warisi. Dari alam, dari leluhur, dari kesunyian yang mengajarkan ketenangan."

Dengan Pesona, Lucyana menghadirkan lagu yang tenang tapi dalam, sederhana tapi sakral, dan modern tapi menghormati akar. Lagu ini bukan hanya tentang suara, tapi tentang rasa yang mengalir bersama tanah air itu sendiri.

Tentang Lagu Pesona

Judul: Pesona

Artis: Lucyana

Genre: Pop etnik

Durasi: 3:50

Tema: Alam, ketenangan, budaya Nusantara, penerimaan diri

Instrumen: Suling Sunda, Gamelan Bali, Angklung, Sape Kalimantan, Piano, Ambient pad

Lirik & Komposer: Lucyana

Tahun Rilis: 2025

Tentang Lucyana

Lucyana adalah penyanyi, penulis lagu, dan aktivis hak cipta asal Indonesia. Ia dikenal dengan karya reflektif seperti "Destiny" dan "Pesona".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun