Bagaimana proses penciptaan musiknya?
"Aku ingin lagunya punya napas seperti alam. Jadi aku nggak bikin musik yang padat atau keras. Aku pakai piano dasar, ditambah elemen alat musik tradisional Indonesia."
Lucyana lalu mengungkap bahwa salah satu kekuatan lagu Pesona justru ada pada penggunaan instrumen etnik Indonesia.
"Ada suling Sunda yang mengalun pelan, mewakili kesejukan pegunungan. Lalu gamelan Bali yang aku gunakan sebagai aksen ritmis lembut, bukan dominan. Aku juga pakai angklung di bagian tengah, dan di bagian akhir ada sape dari Kalimantan yang jadi penutup magis."
Makna Universal: Untuk Semua yang Pernah Tersentuh oleh Alam
Apakah lagu ini ditujukan untuk segmen tertentu?
"Nggak. Lagu ini bukan untuk perempuan saja, bukan untuk pasangan, tapi untuk siapa pun yang pernah berhenti sejenak karena merasa damai melihat laut, gunung, atau sawah. Pesona adalah lagu tentang 'rasa terhubung' dengan sesuatu yang lebih besar dari kita."
Lucyana menyebut bahwa keindahan alam dan musik tradisional adalah dua hal yang bisa menyatukan manusia tanpa syarat. Tak perlu bahasa atau penjelasan, cukup rasa.
"Seorang bule yang pernah dengar gamelan bisa merasa terharu, sama seperti anak desa yang dengar suara suling. Musik tradisional itu spiritual. Dia menyentuh kita tanpa permisi."
Kolaborasi dengan Pariwisata: Musik yang Bisa Membawa Pulang
Lucyana juga mengungkap bahwa ia terbuka jika Pesona digunakan untuk promosi pariwisata Indonesia, karena sejak awal lagu ini memang terinspirasi dari perjalanan ke berbagai daerah.