Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tahun Baru Menuntut Mental Baru

5 Januari 2015   03:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

YUDEL NENO

ANGGOTA FORUM AEROPAGITA SEMINARI TINGGI SANTO MIKHAEL PENFUI KUPANG

A.PENDAHULUAN

Setiap kali memasuki era baru dalam peredaran waktu selalu ditandai dengan aktivitas-aktivitas yang khusus. Tidak heran tahun baru menjadi momen bagi banyak orang berbondong-bondong mengucapkan selamat sembari memberi senyuman sebagai percikan yang maha dahsyat akan kekuatan kata-kata, sambil itu berjabatan tangan bergandeng bersama menanamkan komitmen untuk maju disertai dengan cipika-cipiki sebagai tanda persatuan dan persaudaraan. Apa ini hanyalah merupakan rutinitas yang perlu dilakukan dan tanpa mendalami maknanya sehingga kalau tidak saling memberi selamat pun dianggap hal biasa. Apa tahun baru hanya sekedar dipahami sebagai adanya bunyi-bunyian petasan serta disediakannya hidangan dan minuman yang bahkan sekali dalam setahun? Apa tahun baru sekedar dirayakan sebatas pada pesta-pesta bersama dan selesai?

B.TAHUN BARU

Sepanjang hidup dirangkai melalui peristiwa-peristiwa yang telah dilalui selama setahun, memberikan catatan-catatan penting yang tidak begitu saja diabaikan. Ada banyak hal dan peristiwa yang dialami, dilakukan dan dilalui tetapi tetap saja ada yang belum. Meskipun demikian, hidup ini memang harus dirayakan. Hidup dirayakan dalam dan melalui peredaran waktu sebab tanpa peredaran waktu, hidup sulit untuk dijelaskan.

Tahun yang baru menawarkan hidup yang baru, membutuhkan strategi hidup yang baru. Tahun baru tidak hanya sekedar dipahami sebagai perjalan kemajuan angka-angka 2014 hingga 2015. Tetapi sedalam mana kemajuan angka-angka itu turut mempengaruhi hidup untuk semakin bertambah-tambah dalam melakukan kemajuan dan kebaikan. Jika pada tahun 2014 terdapat kekurangan dalam kebaikan hidup, tambahkanlah komitmen untuk satu kebaikan pada tahun 2015. Pada tahun 2014 frekuensi trafficking berkembang pesat maka tambahkanlah komitmen untuk kebaikan moral akan derajat manusia sehingga dengan itu tahun 2015 terbebaskan dari jeratan trafficking 2014.

C.MENTAL BARU

Tahun baru menuntut mental baru. Inilah konsep tentang revolusi mental. Sebagai praktisnya, mentalitas korupsi dan trafficking semestinya berubah menjadi mentalitas penuh adil dan penuh etis. Kerukunan mesti ditegakkan agar tidak saling mendominasi, mendiskreditkan dan mendiskriminaskan yang lain. Musuh haruslah diatasi dengan paradigma berpikir baru sebagai sahabat baru. Sebab pada prinsipnya yang baru hanyalah lebih serasi dengan yang baru. baju baru tidaklah serasi jika ditambal sulam dengan kain yang lama.

a.Mental Kerukunan

Tahun baru merupakan momen khusus sebab hanya sekali dalam setahun. Kita berbondong-bondong saling member selamat menandaskan hidup rukun sebagai kekuatan dasar atau fondasi bagi kelanjutan dan keharmonisan hidup sosial. Dalam momen tahun baru tidak memakai patokan perbedaan. Sebab siapa saja dapat memberi selamat dan sentuhan selamat merembesi rasa akan indahnya hidup rukun dan bersaudara. Hidup rukun dan damai seperti minyak di atas kepala membasahi leher dan jubah, memantulkan kelembutan mengharumi sikap hidup yang tergelimang oleh rasa benci dan dendam.

Perbedaan SARA tidak lagi menjadi batu sandungan dalam momen ini untuk mewujudkan rasa persaudaraan. Sebab hal yang baru selalu menarik perhatian. Dan perhatian itu bertahan mengakomodir banyak orang karena hal yang baru dalam tahun baru itu hal menarik tentang hidup dan praktek. Korupsi dan trafficking, aborsi dan narkoba semestinya dibendung dengan kedahsyatan mental kerukunan. Hidup rukun pun akhirnya mengandaikan sesuatu yang baru tanpa terikat dengan luka lama.

b.Mental Melepaskan

Bunyi-bunyian yang terngiang di kuping telinga sebenarnya bermakna akan suatu pelepasan kegembiraan tanda bekerja kekuatan hidup menapaki tapak-tapak hari, bulan dan tahun. Dan Sekaligus mewanti-wanti untuk semakin berwaspada dengan kekuatan selalu, menyongsong tahun yang baru. Mental menipu dan mental lupa politik sudah saatnya untuk harus dilepaskan. Agar dengan melepaskan mental-mental itu terdapat ruang yang baru bagi mental baru. dari mental menipu harus menuju mental menampi. Dari mental lupa politik harus menuju mental limpah politik. Janjian-janjian semu para politisi dan tipuan-tipuan tipis para pengusaha serta bantuan-bantuan dengan motif keuntungan sepihak para penguasa haruslah dilepaskan. Haruslah berani untuk melepaskan yang terlama. Sebab keberanian memimpin era kini inilah soal bagaimana mampu melepaskan dan membongkar kebiasaan-kebiasaan lama.

c.Mental Kekembalian

Kita pun dapat menyaksikan momen tahun baru menjadi momen kekembalian ke kampung halaman. Bagi mereka yang sekian lama di kota, barang-barang dikemas lalu kembali ke kampong halaman untuk bertemu keluarga. Mental kekembalian ini mengisyaratkan pentingnya kembali bersama kesederhanaan kampung halaman. Mental kembali pada dan bersama dengan realitas yang sebenarnya. Dari gedung-gedung pencakar langit di tengah-tengah kota haruslah belajar untuk kembali menikmati  indahnya pondok-pondok di tengah kebun dengan para petani sedang tersayup-sayup mendapat belaian angin segar yang datang dari arah timur.

d.Mental Persatuan

Momen tahun baru menjadi momen kembali bersatu. Di mana kerenggangan hidup yang dialami kembali dirajut. Dari keterpecahan hidup kembali disatukan. Sebab mental pada prinsipnya merupakan kerinduan yang paling mendalam pada awal hidup manusia. Sebagaimana awal hidup manusia terjadi dalam waktu, sedemikian itu tahun yang baru ini haruslah menjadi momen terdalam akan kesatuan hidup itu.

e.Mental Gotong Royong

Memasuki tahun baru, banyak persiapan-persiapan yang tidak perlu dicemaskan sebab siapa saja dapat membantu dengan tulus. Tenda-tenda pesta tahun baru lebih cepat dikerjakan tanpa harus memperhitungkan upah. Persiapan minuman-minuman bagi tamu yang baru pun tidak perlu oleh tuan rumah. Kunjungan-kunjungan pun tidak perlu hanya harus ke keluarga inti saja. Semua fenomen ini sebenarnya membersitkan prinsip-prinsip gotong royong; bersama kita satukan perbedaan untuk meringankan beban dan menunjang nuansa persaudaraan.

D.TAHUN BARU BERMISI REVOLUSI MENTAL

Revolusi sebagai perubahan yang mendasar dalam suatu bidang dengan tempo cepat. Maka tahun yang baru ini mestinya ditanamkan dalam prinsip hidup sebagai sebuah momen kekembalian dan momen pelepasan. Melepaskan mental lama dan mengenakan mental baru. melepaskan keterpecahan dan kembali bersama persatuan.

Zaman boleh silih berganti, keadaan boleh berubah tetapi ingat imanmu janganlah goyah dan keyakinanmu janganlah mati. Kuatkan komitmen untuk melepaskan dan kembali. Kenakan pakaian yang baru dan tanggalkan yang lama kotor motor.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun