Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sawat Rohani

12 November 2019   09:45 Diperbarui: 12 November 2019   09:50 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam keheningan tak kunjung padam, gejolak kalbu terlilit huruf dan kata, melintasi, melampaui kegaduhan zaman, tatkala sekelompok orang berdiam diri dalam nurani sawat

Saat rohani, sambung-menyambung untaian kata, ibarat melepas beban berat, makin lama, makin berat, makin jauh, makin keras.

Aku ingin tumbuh. Tumbuh dalam sawat rohani itu, namun hanya dalam nada dan syair yang dikehendakiNya.

Aku ingin kuat tuk bernada, dalam nafas terengah-engah yang lembut.

Aku ingin menempatkan kata dan niatku dalam mulut Sang Khalik, biar supaya sawat rohani ini tidak terjerumus dalam kehendak untuk puas dan menang sendiri.

Lalian Tolu, 12/11/19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun