Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sawat Rohani

12 November 2019   09:45 Diperbarui: 12 November 2019   09:50 11 1
Dalam keheningan tak kunjung padam, gejolak kalbu terlilit huruf dan kata, melintasi, melampaui kegaduhan zaman, tatkala sekelompok orang berdiam diri dalam nurani sawat

Saat rohani, sambung-menyambung untaian kata, ibarat melepas beban berat, makin lama, makin berat, makin jauh, makin keras.

Aku ingin tumbuh. Tumbuh dalam sawat rohani itu, namun hanya dalam nada dan syair yang dikehendakiNya.

Aku ingin kuat tuk bernada, dalam nafas terengah-engah yang lembut.

Aku ingin menempatkan kata dan niatku dalam mulut Sang Khalik, biar supaya sawat rohani ini tidak terjerumus dalam kehendak untuk puas dan menang sendiri.

Lalian Tolu, 12/11/19

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun