Mohon tunggu...
freddie manike
freddie manike Mohon Tunggu... Guru - Fredi Manik, S.Pd

KATEKIS MODERAT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandanganku tentang Disabilitas

5 Maret 2021   08:08 Diperbarui: 5 Maret 2021   08:17 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini kisahku bersama salah satu siswa disabilitas yang bagi saya dia adalah siswa yang sangat istimewa dan unik. Bagi saya setiap anak itu adalah unik atau istimewa (every chid is special).  

Karena anak yang disabilitas juga  adalah  ciptakan Tuhan yang secitra, segambar dengan  Allah. Maka setiap insan  harus diperlakukan sama martabatnya  dalam kebersamaan dan bersama dalam keberagaman.  

Kisahku ini berdasarkan pengalaman sewaktu awal saya mengajar, yang saya alami di Sekolah pada saat saya sebagai wali kelasnya. Tentu sebagai wali kelas saya lebih sering berkomunikasi dengan anak ini juga dengan keluarganya. Namanya adalah Ferdi.  

Setiap kata, sikap dan perbuatannya di Sekolah tidak pernah  luput diberitahukan kepada saya dan seolah-olah hanya tanggugjawab saya  serta dipersalahkan. Walau kadang memang saya tidak terima, tetapi saya tetap memberikan diri sepenuhnya kepada Ferdi, karena sejak awal saya sudah meminta agar Ferdi masuk dalam kelas saya. 

Dan saya tahu tidak semua orang bisa menerima kehadirannya. Hal demikian tampak banyak kata-kata yang disampaikan kepada saya, bahwa Ferdi adalah anak yang tidak pantas untuk masuk ke Sekolah ini seharusnya di sekolah lain, juga kata-kata bahwa Ferdi susah untuk berkomunikasi, susah untuk mengikuti pembelajaran di kelas, susah bergabung dengan teman-temannya satu kelas. 

Mendengar itu saya sangat sedih,  terpukul dan sakit hati. Tetapi bagi saya Ferdi adalah anak yang istimewa, maka juga harus diperlakukan pendekatan secara istimewa.

Apa yang disampaikan dan  dialami dari teman-teman saya memang ada benarnya, dan juga saya mengalami, pernah juga kecewa dengan kata, sikap dan perbuatan Ferdi. Saya sebagai guru belum pernah diperlakukan siswa seperti ini. 

Dan pada saat itu saya masih bisa mengontrol diri saya. Walaupun demikian dipikiran saya terlintas bahwa Ferdi adalah anak yang baik, istimewa dan tidak salah. 

Hanya pendekata kita saja yang salah, dan harus mengenal karakternya. Maka pada saat itu Saya selalu belajar dan meperhatikan perkembangan Ferdi. 

Sikap, kata harus saya perhatikan pada saat berbicara kepada Ferdi, Saya harus meperhatikan wajahnya, karena memang Ferdi sewaktu-waktu dia bisa tiba-tiba marah, memukuli dirinya, dan bertindak hal yang fatal.  

Dan tips lain bagi saya yaitu  saya juga selalu menyapa dan bertanya mengenai  keadaannya. Ternyata dengan tindakan yang saya lakukan ini, saya mengalami komunikasih yang baik dengan Ferdi, dia nurut saat kita menyuruhnya, dia juga mau bertanya dan mejawab ketika kita mengajukan pertanyaan, dan kita juga bisa memarahi dia ketika dia salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun