Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Penanganan Sampah di Bumi 8 Miliar Manusia: Dimulai dari Kita

17 November 2022   21:56 Diperbarui: 20 November 2022   13:08 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah plastik. (Dok. Ecoton via kompas.com) 

Pemerintah Kelurahan mengambil kebijakan atas permohonan warga perumahan memindahkan tempat sampah tersebut. Dan kini menjadi sarana sosial yang menambah keasrian.

Intinya mereka sebenarnya malas mengeluarkan dana tambahan. Sebab ada dana lainnya yang dikeluarkan oleh warga RT yaitu kas dan keamanan. Mereka lupa bahwa setelah adanya personil keamanan (Satpam) di Perumahan kami semua peristiwa pencurian berhasil di minimalisir.

Namun kami para pendukung dana untuk jasa pembuangan sampah dan terutama pak RT terus menerus memberikan masukan. 

Selain tetap diadakan kegiatan gotong-royong pembersihan yang dilakukan secara rutin. Dari sisi iman juga sering di ingatkan terutama saat pengajian-pengajian di Mushalla RT kami.

Hasil dari kegiatan kami tersebut adalah saat musim penghujan ini. Got atau saluran air di rumah kami cukup bersih sehingga banjir hampir tidak pernah terjadi. Kecuali jika hujannya sangat lebat dan sampai berjam-jam. Itupun tidak sampai setelapak kaki.

Pencapaian yang sangat luar biasa bagi RT kami adalah saat perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesis ke-77 tahun tanggal 17 Agustus 2022 kemarin. Kami mendapatkan Juara 2 kebersihan dan keindahan dengan hadiah uang untuk menambah kas RT.

"Nanti uangnya di pakai yang enggak-enggak!" kata beberapa orang yang memang tidak mau terlibat dalam upaya RT memperindah dan membersihkan lingkungan RT.

Lagi-lagi orang yang itu-itu saja, yang selalu melihat sesuatu dari sisi negatif. Kami menganggap mereka inilah para 'sampah' masyarakat. Dalam pembicaraan tidak resmi dan bisa dikatakan sebuah issu karena sebagai bahan pembicaraan di kala para Bapak sedang gotong-royong pembersihan.

"Bapak A itu dulunya waktu masih aktif , segala daya upaya dilakukan untuk mendapatkan jabatannya." Kata si Bapak B memulai bercerita.

"Maksudnya?" tanya Bapak lainnya.

"Sudah bukan rahasia lagi jika mau menjabat sesuatu perlu ada semacam pelumasnya..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun