Aku hampiri penaku dengan dawat tinggal setetes
Jejak kata kian meruncing mendesak aksara pada secarik kertas yang gusar
Â
Ingin ku kais kisah disetiap jedah nafas menggetar tentang indah pesonamu
Sebelum sisa  malam ini menarik mentari pagi.
Â
Gemericik  gerimis seperti tak sabar  membasahi bait demi bait syair yang tersusun.Â
Namun jemari ini enggan pada angan yang kian membuncah.
Â
Membisu dalam sejuta hayal, yang kian mengambang.Â
Dikolong angkasa yang hening aku hanya bisa diam terpaku.Â
Dan coba menyandarkan asa pada dinding langit yang beku.
Â
By; bs Franshamid. Rtg27/2/'16
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!