Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Tubuh Mudah Terserang Flu Saat Musim Hujan?

12 Oktober 2025   11:03 Diperbarui: 12 Oktober 2025   11:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menemukan Keseimbangan Baru di Tengah Musim Hujan

Musim hujan sebenarnya bukan musuh. Ia hanyalah pengingat bahwa tubuh manusia memiliki batas yang perlu dijaga. Hujan memberi kesempatan bagi kita untuk memperlambat ritme hidup, memperhatikan diri sendiri, dan mengatur ulang kebiasaan yang sering diabaikan.

Flu bukan takdir yang datang setiap kali hujan turun. Dengan menjaga pola makan bergizi, tidur cukup, dan tetap aktif bergerak, sistem imun bisa bekerja optimal. Konsumsi sayur dan buah segar, terutama yang kaya vitamin C dan D, sangat membantu memperkuat daya tahan. Sementara olahraga ringan seperti yoga, peregangan, atau berjalan di dalam ruangan dapat menjaga sirkulasi darah tetap lancar meski cuaca tidak bersahabat.

Jangan lupa membuka jendela sesekali agar udara berganti, meskipun hujan turun di luar. Udara segar membantu menjaga kelembapan ruangan dan menurunkan risiko penularan penyakit. Jika menggunakan pendingin ruangan, bersihkan filternya secara rutin agar tidak menjadi sarang debu dan virus.

Kesehatan mental pun tak kalah penting. Menikmati suara hujan sambil membaca, minum teh hangat, atau sekadar beristirahat bisa membantu tubuh tetap rileks. Kondisi emosional yang stabil mendukung kinerja sistem imun, membuat tubuh lebih tangguh menghadapi perubahan cuaca.

Hujan mungkin tidak bisa kita kendalikan, tetapi cara tubuh meresponsnya bisa kita atur. Semua kembali pada kesadaran untuk menjaga keseimbangan antara kenyamanan dan kesehatan. Musim hujan bukan alasan untuk sakit, melainkan waktu terbaik untuk memperkuat tubuh dan memperbarui kebiasaan.

Penutup

Flu yang sering datang saat musim hujan bukan karena hujan itu sendiri, melainkan karena interaksi kompleks antara lingkungan, virus, dan gaya hidup kita. Cuaca lembap memberi ruang bagi virus untuk berkembang, sementara kebiasaan manusia membuka jalan bagi penularan. Namun dengan kesadaran dan kedisiplinan sederhana, semua itu bisa dicegah. Hujan seharusnya menjadi waktu untuk menenangkan diri, bukan alasan untuk bersin dan pilek berkepanjangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun