Pernah nggak kamu merasa UMKM di Indonesia itu kayak pahlawan ekonomi yang terlupakan? Mereka kerja keras tiap hari, punya semangat besar, tapi kadang dipinggirkan hanya karena nggak punya modal atau akses informasi. Tapi sekarang, ada satu gebrakan yang bisa jadi game changer: Pegadaian lewat program Gadepreneur. Ini bukan cuma soal pinjaman, tapi tentang mengubah cara pikir, cara usaha, bahkan masa depan para pelaku UMKM.
Gadepreneur dan Perubahan Wajah Pegadaian
Banyak orang masih menganggap Pegadaian hanya sebagai tempat terakhir ketika seseorang butuh uang mendesak. Tempat untuk 'menyelamatkan' diri saat nggak ada pilihan lain. Tapi apa jadinya kalau Pegadaian justru menjadi tempat pertama yang dicari pelaku UMKM untuk berkembang? Ini bukan imajinasi  ini kenyataan baru yang sedang terjadi lewat Gadepreneur.
Program ini bukan cuma program CSR atau pelengkap laporan tahunan. Gadepreneur adalah strategi konkret Pegadaian untuk membangun ekosistem usaha kecil yang kuat, mandiri, dan berdaya saing. Lewat pembekalan bisnis, dan juga bisa akses langsung untuk menentukan pasar, hingga pembekalan tentang mengelola keuangan, Gadepreneur menjadi solusi untuk menjawab masalah yang sering dihadapi oleh UMKM baik keterbatasan modal dan minimnya pengetahuan untuk menjalankan bisnis dan mengerti strategi dan resikonya.Â
Lewat program ini pegadaian tidak lagi ganja memberikan  pinjaman modal , lalu selesai.. Di sinilah letak keunikannya pendekatannya holistik, nggak setengah-setengah. Ini adalah bentuk baru dari institusi keuangan milik negara yang melihat rakyat kecil sebagai mitra masa depan, bukan beban atau sasaran penjualan semata.
UMKM Tulang Punggung yang Terlalu Sering Diabaikan
UMKM itu ibarat pondasi rumah yang kokoh tapi nggak kelihatan. Di balik riuhnya ekonomi digital dan startup miliaran rupiah, pelaku UMKM tetap jadi penggerak utama roda ekonomi Indonesia. Mereka menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja. Tapi ironisnya, mereka masih jadi kelompok yang paling sulit mendapatkan akses pembiayaan dan pelatihan bisnis yang layak.
Masalah klasik seperti ketidakmampuan membuat laporan keuangan, sulitnya mengakses pasar yang lebih luas, atau rendahnya pemahaman digital marketing masih jadi hambatan utama. Belum lagi tantangan lain seperti persaingan dengan produk impor murah, perubahan selera pasar, dan minimnya perlindungan hukum.
Nah, Gadepreneur hadir bukan untuk menggantikan peran-peran yang seharusnya dijalankan pemerintah atau lembaga lain, tapi sebagai katalis perubahan. Ia hadir di ruang kosong yang selama ini tidak tergarap --- ruang antara keinginan tumbuh dan kenyataan di lapangan. Program ini jadi jembatan, bukan menara gading.
Apa yang menarik adalah pendekatan personal yang dilakukan. Pelatihan diberikan secara tahap bertahap dan disesuaikan dengan prospek dan minat peserta. Nggak semua pelaku usaha disamaratakan. Justru di sinilah kekuatannya: Pegadaian memahami bahwa UMKM itu beragam, dan butuh pendekatan yang manusiawi.
Gadepreneur Memberikan Motivasi dan Rasa PercayaÂ
Apa sih sebenarnya yang paling dibutuhkan UMKM? Tentu saja modal penting. Tapi lebih dari itu, mereka butuh rasa percaya diri untuk naik kelas. Banyak pelaku usaha kecil takut berkembang karena merasa "nggak cukup pintar , "nggak ngerti teknologi , atau "nggak punya jaringan . Padahal seringkali mereka hanya belum diberi kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Melalui Gadepreneur, Pegadaian tidak hanya memberi ilmu dan akses modal, tapi juga menyuntikkan harapan. Ini penting, karena rasa percaya diri adalah bahan bakar utama perubahan. Dalam banyak kesempatan, para pelaku UMKM yang menjadi bagian program Gadepreneur mulai berani dan pede untuk mengikuti banyak pameran, mulai membangun dan memasarkan produk  mereka secara online, bahkan ada yang memperluas pasar ke pasar yang lebih besar.
Pegadaian, dalam hal ini, berhasil memicu gerakan akar rumput yang dampaknya bisa jauh lebih besar dari sekadar data laporan keuangan.
Dan satu hal yang sering luput dibahas: program seperti Gadepreneur juga berperan penting dalam inklusi keuangan. Artinya, makin banyak masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau layanan keuangan formal, kini punya akses yang lebih adil. Ini bukan cuma urusan ekonomi, tapi juga keadilan sosial.
Kenapa UMKM Butuh Ekosistem, Bukan Sekadar Modal
Kita harus berani berkata jujur banyak program bantuan untuk UMKM Â yang diberikan selama ini gagal karena hanya memberikan modal tanpa memberikan pengetahuan dan literasi. Akhirnya, setelah uang habis, pelaku usaha kembali ke titik nol. Di sinilah pendekatan Pegadaian menjadi menarik. Mereka tidak hanya memberi pinjaman, tapi juga membangun komunitas, menyediakan mentor, dan bahkan mempertemukan pelaku UMKM dengan konsumen yang lebih luas.
Gadepreneur membangun ruang belajar kolektif yang nggak menggurui. Para pelaku usaha bisa saling berbagi pengalaman, kesulitan, dan solusi. Ini penting karena pelaku UMKM sering merasa sendirian dalam perjuangan mereka. Dengan adanya komunitas, mereka punya sandaran untuk bertanya dan belajar.
Kehadiran ekosistem ini juga membuat UMKM lebih tahan terhadap guncangan. Saat covid , misalnya, mereka yang ikut tergabung dalam program Gadepreneur dalam banyak kesempatan lebih adaptif karena para pelaku UMKM sudah terbiasa dan bisa memutar arah sesuai kebutuhan pasar. Mereka punya akses untuk mengubah strategi, menjual secara online, dan bahkan mengganti lini produk sesuai kebutuhan pasar.
Hal ini menunjukkan bahwa tumbuh bersama Pegadaian bukan cuma slogan kosong. Ada proses nyata di baliknya. Proses yang tidak selalu instan, tapi jelas dan berdampak.
Gadepreneur dan Masa Depan Ekonomi Inklusif
Masih banyak orang yang tertinggal karena sistem yang tidak inklusif. Nah, di tengah ketimpangan ini, pendekatan seperti Gadepreneur layak mendapat sorotan lebih.
Pegadaian telah membuktikan bahwa lembaga keuangan bisa mengambil peran aktif dalam mendorong ekonomi kerakyatan. Bukan cuma lewat dana, tapi lewat empati dan strategi jangka panjang. Di masa depan, pendekatan berbasis inklusi seperti ini akan jadi kunci menghadapi tantangan ekonomi global.
Gadepreneur tidak hanya mempersiapkan para pelaku UMKM, tapi juga untuk membekali mereka sebagai bentuk investasi masa depan. Program ini mendorong pelaku usaha untuk berpikir jangka panjang, berinovasi, dan mengadopsi teknologi dengan cara yang masuk akal. Semua itu diprogram tanpa menghilangkan identitas diri dan juga pandangan hidup bangsa ini . Di sinilah keunikan program ini: modern, tapi membumi.
Dan yang paling penting, program ini membuka ruang diskusi baru tentang bagaimana kita seharusnya mendukung UMKM. Bukan dari atas ke bawah, tapi dari dalam  dari pemahaman akan realita di lapangan. Ini adalah model pembangunan yang partisipatif, dan hasilnya jauh lebih tahan lama.
Penutup
Di balik program Gadepreneur, ada semangat besar Pegadaian untuk mendampingi UMKM naik kelas. Bukan hanya dengan modal, tapi juga dengan ilmu, jaringan, dan rasa percaya diri. Ini adalah bentuk keberpihakan nyata pada ekonomi rakyat yang seringkali dilupakan.
UMKM tidak lagi berdiri sendiri. Dengan Gadepreneur, mereka punya mitra yang siap berjalan bersama dalam jangka panjang. Dan ketika UMKM tumbuh, yang tumbuh bukan hanya angka PDB Â tapi juga kualitas hidup masyarakat, daya saing bangsa, dan masa depan ekonomi Indonesia yang lebih adil dan inklusif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI