Masih banyak orang yang tertinggal karena sistem yang tidak inklusif. Nah, di tengah ketimpangan ini, pendekatan seperti Gadepreneur layak mendapat sorotan lebih.
Pegadaian telah membuktikan bahwa lembaga keuangan bisa mengambil peran aktif dalam mendorong ekonomi kerakyatan. Bukan cuma lewat dana, tapi lewat empati dan strategi jangka panjang. Di masa depan, pendekatan berbasis inklusi seperti ini akan jadi kunci menghadapi tantangan ekonomi global.
Gadepreneur tidak hanya mempersiapkan para pelaku UMKM, tapi juga untuk membekali mereka sebagai bentuk investasi masa depan. Program ini mendorong pelaku usaha untuk berpikir jangka panjang, berinovasi, dan mengadopsi teknologi dengan cara yang masuk akal. Semua itu diprogram tanpa menghilangkan identitas diri dan juga pandangan hidup bangsa ini . Di sinilah keunikan program ini: modern, tapi membumi.
Dan yang paling penting, program ini membuka ruang diskusi baru tentang bagaimana kita seharusnya mendukung UMKM. Bukan dari atas ke bawah, tapi dari dalam  dari pemahaman akan realita di lapangan. Ini adalah model pembangunan yang partisipatif, dan hasilnya jauh lebih tahan lama.
Penutup
Di balik program Gadepreneur, ada semangat besar Pegadaian untuk mendampingi UMKM naik kelas. Bukan hanya dengan modal, tapi juga dengan ilmu, jaringan, dan rasa percaya diri. Ini adalah bentuk keberpihakan nyata pada ekonomi rakyat yang seringkali dilupakan.
UMKM tidak lagi berdiri sendiri. Dengan Gadepreneur, mereka punya mitra yang siap berjalan bersama dalam jangka panjang. Dan ketika UMKM tumbuh, yang tumbuh bukan hanya angka PDB Â tapi juga kualitas hidup masyarakat, daya saing bangsa, dan masa depan ekonomi Indonesia yang lebih adil dan inklusif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI