Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menyelamatkan Karang Rumah Bawah Laut yang Hampir Lenyap!

6 Juni 2025   19:00 Diperbarui: 6 Juni 2025   18:28 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi terumbu karang.(UNSPLASH/QUI NGUYEN)

Yang juga penting adalah edukasi. Banyak masyarakat pesisir yang melakukan praktik merusak karena tidak tahu dampaknya. Program edukasi berbasis komunitas dan kolaborasi dengan nelayan lokal terbukti berhasil di beberapa wilayah. Salah satu contohnya adalah program "Adopt a Coral" di Bali, di mana wisatawan bisa mendanai penanaman karang dan ikut memeliharanya. Konservasi bisa jadi aktivitas produktif dan membangun koneksi emosional antara manusia dan laut.

Konservasi juga bukan hanya soal ekologi. Ini juga soal identitas. Indonesia dikenal dunia karena lautnya, bukan gedung pencakar langitnya. Menjaga karang sama artinya dengan menjaga citra dan jati diri bangsa sebagai negara bahari. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?

Penutup

Selama ini kita melihat laut sebagai sumber daya yang bisa diambil, dikuras, dan dieksploitasi. Kini saatnya mengubah paradigma itu. Laut bukan sekadar sumber ekonomi, tapi juga penyedia kehidupan, penjaga keseimbangan iklim, dan laboratorium masa depan yang menyimpan misteri tak terhitung jumlahnya.

Terumbu karang adalah fondasi dari semua itu. Tanpa karang, laut tak akan bisa menopang kehidupan seperti sekarang. Dan tanpa laut, kehidupan manusia akan kehilangan banyak hal, bahkan mungkin tidak bisa bertahan.

Jangan tunggu sampai semuanya hilang baru kita bergerak. Konservasi karang bukan soal melestarikan batu berwarna di dasar laut ini tentang menyelamatkan rumah bersama yang selama ini diam-diam menjaga kita dari balik gelombang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun