Penting juga untuk memahami bahwa menabung dan investasi untuk pensiun berbeda. Tabungan hanya melawan inflasi dalam jangka pendek, sedangkan investasi dirancang untuk bertumbuh seiring waktu. Maka, belajar tentang manajemen risiko dan produk pensiun menjadi bagian penting dari literasi finansial masa kini.
Mengubah kebiasaan keuangan bukan hal mudah, tapi sangat mungkin. Dimulai dari kesadaran. Lalu disusul dengan komitmen. Dan diakhiri dengan kebiasaan baru yang mengakar.
Masa Depan Bukan Sesuatu yang Ditakuti, Tapi Dipersiapkan
Selama ini, masa pensiun dibayangkan sebagai akhir. Sebuah fase yang sunyi, pasif, dan tak berguna. Tapi bagaimana jika narasinya diubah? Bagaimana kalau kita mulai memandang pensiun sebagai fase kebebasan?
Pensiun bisa jadi masa paling produktif dalam hidup kamu jika dipersiapkan dengan benar. Banyak orang justru menemukan passion sejatinya setelah tidak lagi terikat pekerjaan formal. Ada yang menulis buku, jadi relawan, memulai usaha rumahan, atau bahkan mengajar generasi muda. Namun, semua itu hanya bisa terjadi jika kamu tidak pusing dengan kebutuhan dasar harian.
Itulah mengapa penting untuk tidak lagi menempatkan dana pensiun di urutan paling bawah dalam prioritas hidup. Jangan tunggu gaji naik. Jangan tunggu umur kepala tiga. Jangan tunggu menikah. Karena waktu terbaik memulai adalah kemarin. Dan waktu paling realistis berikutnya adalah sekarang.
Penutup
Mungkin kamu masih muda, penuh tenaga, dan merasa masa depan itu masih jauh. Tapi justru karena kamu muda, sekaranglah waktu terbaik untuk merancang masa depan yang kamu inginkan. Dana pensiun bukan topik membosankan. Ini tentang kamu yang kelak ingin tetap hidup layak, sehat, dan bahagia tanpa harus merepotkan siapa pun.
Kamu mungkin tidak bisa mengontrol bagaimana dunia akan berubah. Tapi kamu bisa mengontrol satu hal: seberapa siap kamu menghadapi perubahan itu. Dan semuanya dimulai dengan keputusan hari ini. Sekarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI