Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Generasi Muda Tidak Tahu Pentingnya Dana Pensiun?

25 Mei 2025   15:42 Diperbarui: 25 Mei 2025   14:55 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kamu seorang freelancer, pekerja kontrak, atau digital nomad, besar kemungkinan kamu tidak mendapatkan manfaat pensiun apa pun dari tempat kerja. Bahkan jika kamu bekerja di perusahaan besar, belum tentu program pensiunnya cukup untuk menopang hidup layak pasca kerja.

Tambahkan ke dalamnya biaya hidup yang makin melambung, krisis perumahan, inflasi medis, serta meningkatnya usia harapan hidup. Ini bukan prediksi kelam, tapi tren nyata yang diam-diam berlangsung di sekelilingmu. Data WHO menunjukkan bahwa usia harapan hidup terus naik, dan kamu berpotensi hidup hingga usia 85 atau lebih. Artinya, kamu harus punya cadangan dana untuk menopang 20--30 tahun hidup tanpa penghasilan tetap.

Pensiun bukan sekadar berhenti kerja. Ini fase hidup baru yang bisa sangat mahal kalau tidak dipersiapkan dari sekarang.

Dana Pensiun Bukan Tentang Uang, Tapi Tentang Pilihan Hidup

Bayangkan kamu di usia 65. Tubuh tidak sekuat dulu, tapi pikiran masih tajam. Kamu ingin bepergian, membaca buku, berkebun, atau mungkin menghabiskan waktu dengan cucu. Tapi tanpa dana pensiun, kebebasan itu hanya tinggal angan.

Dana pensiun bukan tentang menjadi kaya saat tua. Ini tentang menjaga harga diri, kemandirian, dan kualitas hidup. Banyak lansia yang akhirnya bekerja karena terpaksa, bukan karena keinginan. Banyak yang tidak bisa mendapatkan perawatan medis layak karena dana terbatas. Banyak yang hidup mengandalkan anak dan tidak semua anak siap menanggung itu.

Jika kamu tidak merancang pensiun sejak sekarang, kamu akan kehilangan kendali atas masa depanmu. Sebaliknya, dengan dana pensiun yang cukup, kamu punya pilihan. Mau lanjut kerja atau tidak, mau tinggal di kota atau desa, mau eksplorasi hobi atau berkontribusi sosial semua jadi mungkin.

Menyiapkan dana pensiun bukan tindakan menyerah pada usia. Ini bentuk tertinggi dari perencanaan dan kasih sayang kepada diri sendiri.

Kebiasaan Kecil Hari Ini, Penentu Nasib Puluhan Tahun Nanti

Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah mengira bahwa dana pensiun harus dimulai dengan nominal besar. Padahal, kuncinya ada di konsistensi. Bahkan menyisihkan Rp100.000 per bulan bisa jadi awal yang luar biasa jika dilakukan sejak usia 20-an. Dengan bunga majemuk, waktu adalah senjata utama kamu.

Mulai dari membuka rekening khusus dana pensiun, memanfaatkan produk seperti DPLK, atau berinvestasi di reksa dana pensiun bisa jadi langkah awal. Tidak harus kompleks. Yang penting, ada sistem dan tujuan jangka panjang yang terukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun