Jika kamu seorang freelancer, pekerja kontrak, atau digital nomad, besar kemungkinan kamu tidak mendapatkan manfaat pensiun apa pun dari tempat kerja. Bahkan jika kamu bekerja di perusahaan besar, belum tentu program pensiunnya cukup untuk menopang hidup layak pasca kerja.
Tambahkan ke dalamnya biaya hidup yang makin melambung, krisis perumahan, inflasi medis, serta meningkatnya usia harapan hidup. Ini bukan prediksi kelam, tapi tren nyata yang diam-diam berlangsung di sekelilingmu. Data WHO menunjukkan bahwa usia harapan hidup terus naik, dan kamu berpotensi hidup hingga usia 85 atau lebih. Artinya, kamu harus punya cadangan dana untuk menopang 20--30 tahun hidup tanpa penghasilan tetap.
Pensiun bukan sekadar berhenti kerja. Ini fase hidup baru yang bisa sangat mahal kalau tidak dipersiapkan dari sekarang.
Dana Pensiun Bukan Tentang Uang, Tapi Tentang Pilihan Hidup
Bayangkan kamu di usia 65. Tubuh tidak sekuat dulu, tapi pikiran masih tajam. Kamu ingin bepergian, membaca buku, berkebun, atau mungkin menghabiskan waktu dengan cucu. Tapi tanpa dana pensiun, kebebasan itu hanya tinggal angan.
Dana pensiun bukan tentang menjadi kaya saat tua. Ini tentang menjaga harga diri, kemandirian, dan kualitas hidup. Banyak lansia yang akhirnya bekerja karena terpaksa, bukan karena keinginan. Banyak yang tidak bisa mendapatkan perawatan medis layak karena dana terbatas. Banyak yang hidup mengandalkan anak dan tidak semua anak siap menanggung itu.
Jika kamu tidak merancang pensiun sejak sekarang, kamu akan kehilangan kendali atas masa depanmu. Sebaliknya, dengan dana pensiun yang cukup, kamu punya pilihan. Mau lanjut kerja atau tidak, mau tinggal di kota atau desa, mau eksplorasi hobi atau berkontribusi sosial semua jadi mungkin.
Menyiapkan dana pensiun bukan tindakan menyerah pada usia. Ini bentuk tertinggi dari perencanaan dan kasih sayang kepada diri sendiri.
Kebiasaan Kecil Hari Ini, Penentu Nasib Puluhan Tahun Nanti
Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah mengira bahwa dana pensiun harus dimulai dengan nominal besar. Padahal, kuncinya ada di konsistensi. Bahkan menyisihkan Rp100.000 per bulan bisa jadi awal yang luar biasa jika dilakukan sejak usia 20-an. Dengan bunga majemuk, waktu adalah senjata utama kamu.
Mulai dari membuka rekening khusus dana pensiun, memanfaatkan produk seperti DPLK, atau berinvestasi di reksa dana pensiun bisa jadi langkah awal. Tidak harus kompleks. Yang penting, ada sistem dan tujuan jangka panjang yang terukur.