Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Negara Seolah Menutup Mata terhadap Tunawisma?

23 Mei 2025   05:41 Diperbarui: 23 Mei 2025   05:41 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tunawisma. pixabay.com/Vien_beos 


Kamu Bisa Menjadi Bagian dari Perubahan

Tulisan ini bukan semata-mata mengajak kamu untuk bersimpati, tapi untuk benar-benar memahami bahwa masalah tunawisma tidak bisa terus dianggap remeh. Ini sebenarnya adalah cerminan jika kita disebut Negara yang menjunjung pancasila. Apakah kita akan terus membangun kota yang indah di atas penderitaan mereka yang terpinggirkan? Atau kita akan mulai menata sistem yang benar-benar manusiawi?

Negara mungkin saja memilih menutup mata, tapi kamu tidak harus ikut-ikutan buta. Ada banyak cara untuk mulai peduli, sekecil apapun: menyuarakan isu ini, mendorong kebijakan yang inklusif, bahkan membantu satu orang di jalan dengan pendekatan yang bermartabat.

Karena pada akhirnya, hak untuk hidup layak tidak boleh menjadi hak eksklusif bagi mereka yang mampu membeli rumah. Tunawisma juga warga negara. Dan negara dalam definisi sejatinya tidak boleh berpihak hanya pada yang bersuara, tapi juga pada mereka yang selama ini dibungkam diam-diam oleh sistem yang gagal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun