Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pastor Martinus Nule, SVD: Keteguhan Iman dalam Keterbatasan, Pelayanan Tanpa Batas

19 Maret 2025   13:52 Diperbarui: 19 Maret 2025   13:52 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pastor Martinus Nule SVD.  Dok Pribadi (Facebook.com/MARTIN NULE)

Setiap orang yang mengabdikan hidupnya bagi kemanusiaan pasti pernah menghadapi tantangan. Namun, hanya sedikit yang mampu tetap teguh ketika raga tak lagi sejalan dengan semangat juang di dalam hati. Salah satu sosok yang mencerminkan keteguhan ini adalah Pastor Martinus Nule, SVD, seorang pastor dan pengembala umat yang tetap berkarya di Gereja Paroki Konrad Martubung meskipun mengalami keterbatasan akibat serangan stroke.

Di tengah kondisi fisiknya yang semakin terbatas, semangatnya tak pernah surut. Bukan hanya karena tugasnya sebagai seorang imam, tetapi karena panggilannya sebagai gembala umat yang harus terus hadir, memberikan bimbingan, dan menjadi teladan bagi banyak orang. Keberadaannya menjadi bukti bahwa pengabdian sejati tidak ditentukan oleh kondisi fisik, melainkan oleh kekuatan hati dan keteguhan iman.

Perjalanan Hidup dan Pengabdian

Pastor Martinus Nule, SVD, dikenal sebagai sosok yang tegas rendah hati dan penuh kasih dalam menjalankan tugas pastoralnya di Santo Kondrad Martubung mulai 17 September 2017 smapai hari ini . Sebagai seorang imam dan gembala umat yang telah mengabdikan hidupnya bagi gereja, ia telah melewati berbagai tantangan dalam melayani umat. Namun, tantangan terbesar datang ketika kesehatannya mulai mengalami penurunan akibat serangan stroke.

Stroke merupakan penyakit yang dapat berdampak serius pada kemampuan fisik seseorang. Tidak sedikit penderita yang kehilangan sebagian besar fungsi tubuhnya, bahkan kesulitan dalam menjalankan aktifitas atau bergerak. Kondisi ini tentu menjadi tantangan besar bagi siapa pun, terutama bagi seseorang yang memiliki tanggung jawab besar seperti seorang pastor paroki.

Namun, meskipun kondisinya tidak lagi seperti dahulu, Pastor Martinus tetap berusaha menjalankan tugasnya sebisa mungkin. Ia tetap hadir di tengah umat, memberikan pelayanan ekaristi, serta menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti berkarya. Baginya, pelayanan bukan sekadar tentang kondisi fisik, tetapi tentang hati yang selalu siap untuk melayani.

Makna Keteguhan Iman dalam Keterbatasan

Ketika seseorang menghadapi keterbatasan fisik, ada dua pilihan yang bisa diambil: menyerah pada keadaan atau tetap berjuang dengan segala yang dimiliki. Pastor Martin memilih yang kedua. Ia menjadikan keterbatasannya sebagai bagian dari perjalanannya dalam mengabdi, bukan sebagai hambatan yang menghentikan langkahnya.

Di dalam ajaran Kristiani, keteguhan iman sering kali diuji melalui berbagai cobaan. Tidak sedikit orang yang merasa goyah ketika menghadapi penderitaan, mempertanyakan mengapa harus melewati ujian yang begitu berat. Namun, sosok Pastor Martin mengajarkan bahwa penderitaan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari perjalanan yang harus dijalani dengan  iman kesabaran dan keikhlasan.

Dalam kondisi yang terbatas, ia tetap menunjukkan semangat untuk terus melayani. Kehadirannya yang penuh kasih tidak hanya memberikan inspirasi bagi umat, tetapi juga menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki tugas dan panggilan yang harus dijalankan, apa pun rintangannya. Dengan ketekunan dan ketulusan, ia membuktikan bahwa iman yang kuat mampu mengatasi segala keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun