Selain itu, penting untuk terus belajar dan tumbuh bersama. Hubungan yang stagnan cenderung lebih rentan mengalami kejenuhan, sementara pasangan yang terus mencari pengalaman baru bersama akan lebih mudah mempertahankan kedekatan emosional mereka. Ini bisa berarti mencoba hobi baru, bepergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi, atau bahkan sekadar membaca buku yang sama dan mendiskusikannya bersama.
Kesimpulan
Pernikahan yang bahagia bukanlah hasil dari kebetulan, tetapi dari usaha dan komitmen yang terus menerus dilakukan oleh kedua belah pihak. Romantisme dalam pernikahan tidak akan hilang begitu saja jika kedua pasangan menyadari pentingnya menjaga keintiman emosional dan terus berusaha untuk saling membahagiakan.
Memang benar bahwa cinta berubah seiring waktu, tetapi perubahan ini tidak selalu berarti kehilangan. Justru, dalam fase keterikatan yang lebih dalam, cinta bisa menjadi lebih matang, lebih stabil, dan lebih bermakna. Yang terpenting adalah bagaimana kamu dan pasangan bisa saling memahami, terus berkomunikasi, dan tetap menemukan cara-cara baru untuk merayakan kebersamaan.
Pernikahan yang penuh cinta bukan hanya tentang bertahan bersama dalam waktu yang lama, tetapi tentang bagaimana terus saling mencintai dengan cara yang baru setiap harinya. Karena pada akhirnya, yang membuat sebuah hubungan tetap hidup bukan hanya janji yang diucapkan di pelaminan, tetapi usaha kecil yang dilakukan setiap hari untuk menjaga api cinta tetap menyala
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI