Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gen Strawberry Generasi Paling Kreatif, tapi Rentan dan Rapuh

21 Februari 2025   15:29 Diperbarui: 21 Februari 2025   15:29 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, mengurangi ketergantungan pada validasi media sosial juga penting. Mereka harus menyadari bahwa kehidupan yang mereka lihat di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan. Belajar untuk menemukan nilai diri sendiri tanpa bergantung pada pengakuan dari orang lain akan membantu mereka menjadi lebih percaya diri dan tangguh.

Tidak kalah pentingnya, mendorong pola pikir berkembang (growth mindset). Mindset ini mengajarkan bahwa kemampuan bisa berkembang melalui usaha dan ketekunan. Dengan pola pikir ini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan dan tidak mudah menyerah ketika mengalami kegagalan.

Terakhir, membangun komunitas yang suportif juga sangat membantu. Dukungan dari orang-orang terdekat, baik itu keluarga, teman, atau mentor, dapat memberikan motivasi dan inspirasi untuk terus berkembang. Memiliki lingkungan yang positif akan membantu mereka menghadapi tekanan dengan lebih baik dan mencegah perasaan kesepian yang sering kali menjadi pemicu stres dan depresi.

Kesimpulan

Gen Strawberry adalah generasi yang penuh dengan potensi besar. Mereka memiliki kreativitas yang luar biasa, inovasi yang segar, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan dunia digital yang terus berkembang. Tetapi, di sisi lain, mereka juga menghadapi tantangan besar dalam hal ketahanan mental dan kemampuan menghadapi tekanan.

Alih-alih hanya mengkritik mereka sebagai generasi yang lemah, lebih bijak bagi kita untuk memahami dan membimbing mereka agar menjadi individu yang lebih kuat dan tangguh. Dengan bimbingan yang tepat, mereka bisa menjadi generasi yang membawa perubahan besar bagi dunia.

Jadi, apakah Gen Strawberry benar-benar rapuh? Ataukah mereka hanya membutuhkan sedikit dorongan untuk menjadi generasi yang lebih kuat?

Apa pendapatmu tentang fenomena ini? Bagikan pandanganmu di kolom komentar!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun