Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencatat Semua Pengeluaran Apakah Penting atau Buang Waktu?

17 Februari 2025   14:34 Diperbarui: 17 Februari 2025   14:34 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mencatat Keuangan. Pixabay.com

Ketika kamu mencatat setiap pengeluaran, otak akan lebih terlatih dalam mengenali pola belanja dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, saat melihat catatan keuangan bulanan, kamu mungkin menyadari bahwa ternyata hampir separuh dari penghasilanmu habis hanya untuk membeli makanan di luar. Kesadaran ini bisa menjadi pemicu untuk mengubah kebiasaan dan mulai memasak sendiri di rumah.

Lebih dari itu, pencatatan keuangan juga berfungsi sebagai alat kontrol diri. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, ditemukan bahwa orang yang secara rutin mencatat pengeluarannya cenderung lebih mampu mengontrol impuls belanja dibandingkan mereka yang tidak melakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan sederhana ini dapat membentuk disiplin dan kebiasaan finansial yang lebih sehat dalam jangka panjang.

Mitos dan Fakta Seputar Mencatat Pengeluaran

Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa mencatat pengeluaran adalah tindakan yang terlalu merepotkan dan hanya cocok bagi mereka yang memiliki masalah keuangan serius. Namun, ada beberapa mitos lain yang perlu diluruskan.

Salah satu mitos yang sering muncul adalah bahwa mencatat pengeluaran berarti seseorang harus menjadi pelit dan tidak boleh menikmati hidup. Padahal, faktanya justru sebaliknya. Dengan memiliki catatan keuangan yang jelas, seseorang bisa mengalokasikan uangnya untuk kebutuhan yang benar-benar penting sekaligus tetap menikmati hidup tanpa rasa bersalah.

Mitos lainnya adalah anggapan bahwa teknologi perbankan modern, seperti fitur notifikasi transaksi atau laporan bulanan dari bank digital, sudah cukup menggantikan kebutuhan pencatatan manual. Meskipun fitur ini membantu, data yang diberikan oleh bank sering kali masih terlalu umum dan tidak bisa memberikan gambaran detail tentang bagaimana uang digunakan dalam keseharian.

Bagaimana Mencatat Pengeluaran Bisa Mengubah Hidupmu?

Banyak orang yang awalnya skeptis terhadap kebiasaan ini akhirnya merasakan manfaatnya setelah beberapa bulan menerapkannya secara konsisten. Salah satu manfaat paling nyata adalah meningkatnya kesadaran finansial yang berujung pada pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Dengan mencatat pengeluaran, seseorang bisa dengan mudah mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu dan mulai mengalokasikan uangnya dengan lebih bijak. Sebagai contoh, seseorang yang awalnya tidak menyadari bahwa ia menghabiskan terlalu banyak uang untuk langganan layanan streaming bisa mengambil keputusan untuk mengurangi jumlah langganannya dan menggunakan dana tersebut untuk hal yang lebih produktif.

Selain itu, mencatat pengeluaran juga membantu dalam membangun kebiasaan menabung. Banyak orang yang merasa sulit untuk menyisihkan uang untuk tabungan karena merasa tidak memiliki cukup uang. Namun, setelah melihat catatan pengeluaran, sering kali mereka menemukan bahwa ada cukup banyak uang yang sebenarnya bisa dialokasikan untuk tabungan jika dikelola dengan lebih baik.

Dalam jangka panjang, kebiasaan mencatat pengeluaran juga dapat membantu seseorang dalam merencanakan keuangan dengan lebih matang, baik itu untuk dana darurat, investasi, atau bahkan perencanaan pensiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun