Di Indonesia sendiri, beberapa produk investasi syariah seperti reksa dana syariah dan sukuk negara telah terbukti memberikan imbal hasil yang kompetitif dibandingkan dengan produk konvensional. Bahkan, beberapa indeks saham syariah seperti Jakarta Islamic Index (JII) sering kali mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan indeks saham konvensional dalam kondisi ekonomi tertentu.
Kesimpulan
Pada akhirnya, keputusan untuk berinvestasi dalam instrumen syariah tergantung pada tujuan keuangan dan preferensi masing-masing individu. Jika kamu mencari investasi yang sesuai dengan prinsip Islam, memiliki transparansi tinggi, dan lebih stabil dalam jangka panjang, maka investasi syariah bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, jika kamu menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi dalam waktu singkat dan tidak memiliki keberatan dengan sistem bunga, maka investasi konvensional mungkin masih lebih sesuai dengan kebutuhanmu.
Yang terpenting adalah memahami dengan baik mekanisme dari setiap instrumen investasi yang kamu pilih. Jangan hanya tergiur dengan label "syariah" tanpa benar-benar memahami bagaimana sistemnya bekerja. Dengan edukasi yang tepat, investasi syariah dapat menjadi solusi cerdas bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan cara yang lebih etis dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI