Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dikit-Dikit Panggil Tukang, Pentingnya Belajar Mandiri Memperbaiki Rumah!

29 November 2024   13:00 Diperbarui: 29 November 2024   13:00 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Memperbaiki Keren.Pixabay.com/fran1 

Bayangkan sebuah pagi di akhir pekan. Kamu baru saja selesai menyeduh secangkir kopi, siap menikmati waktu santai setelah seminggu penuh bekerja. Tapi tiba-tiba, kamu mendengar suara tetesan air dari keran dapur yang bocor. Tetesan itu semakin lama semakin deras, membuat kamu terpaksa memanggil tukang untuk memperbaikinya.

Beberapa jam kemudian, masalah selesai, tetapi tagihan jasa yang kamu bayar membuat kantong terasa kering. Kamu pun bertanya-tanya, apakah sebenarnya hal seperti ini bisa diperbaiki sendiri tanpa harus memanggil tukang? Jawabannya, tentu bisa, asalkan kamu mau belajar.

Kebiasaan "dikit-dikit panggil tukang" sering kali dianggap wajar, terutama bagi mereka yang merasa tidak punya waktu atau kemampuan untuk memperbaiki kerusakan kecil di rumah. Padahal, kebiasaan ini dapat memunculkan banyak masalah jangka panjang, baik dari segi finansial maupun pengembangan keterampilan diri. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa belajar memperbaiki sendiri adalah langkah penting dalam hidup, sekaligus memberikan panduan praktis agar kamu bisa memulainya.

Mengapa Kita Terlalu Bergantung pada Tukang?

Banyak orang yang merasa tidak percaya diri untuk menangani perbaikan sendiri. Penyebabnya bisa bermacam-macam:

  1. Kurangnya Pengetahuan Dasar
    Tidak semua orang dibekali pendidikan atau pengalaman memperbaiki sesuatu sejak kecil. Bagi sebagian besar masyarakat perkotaan, hal-hal seperti mengganti keran atau memperbaiki kursi mungkin terasa asing.

  2. Kenyamanan yang Ditawarkan Jasa Tukang
    Memanggil tukang sering kali menjadi solusi paling praktis. Kamu tinggal menelpon, dan dalam waktu singkat masalah selesai tanpa perlu mengotori tangan.

  3. Takut Salah dan Membuat Masalah Lebih Besar
    Banyak orang berpikir, "Kalau aku coba memperbaiki sendiri, bagaimana kalau malah rusak lebih parah?" Kekhawatiran ini sering menghentikan seseorang sebelum mencoba.

Namun, ketergantungan ini sebenarnya memiliki konsekuensi yang lebih besar.

Masalah yang Timbul Akibat "Dikit-Dikit Panggil Tukang"

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun