Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

INNAN | Perubahan, Keluarkan Aku dari Sini...

11 Agustus 2018   01:26 Diperbarui: 11 Agustus 2018   01:31 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
frame.simplesite.com

Kesakitan yang tidak dapat tertahankan

Kesulitan dapat bertahan, penderitaan menjadi lahan

Bersemai benih-benih rerimbunan drama

Salah satu tumbuh terbiasa dengan luka

Dan perlahan-lahan, hal itu menetapkan...

Jiwa yang bisa dilepaskan

Sayap putih yang menyebarkan salju pembekuan

Seperti iblis menyerah menjadi seorang malaikat

Menghiasi aku dengan bunga-bunga es

Dari dalam nafas yang membiru

Berikutnya, yang aku bawa mati adalah bunga haru

Sebelum itu, akankah engkau datang...

Aku telah menunggu...

Aku ingin tahu, apakah nuansa biru memikat hatimu

Aku ingin tahu, apakah ketidakberdayaanku membuatmu senang

Aku ingin tahu, apakah akhirnya kelulusan bisa tersenyum

Aku ingin tahu, apakah dia tidak menggangguku lagi

Aku ingin tahu, apakah aku menyadari ini

Aku ingin tahu, apakah sesungguhnya keberadaanku dan dia

Aku di sini, masih di sini...

Di ruang suram perhatiannya

Aku menunggumu...

Jangan menghancurkan tempat seharusnya kebahagiaan...

Di mana aku dibangun dengan seperangkat kediaman yang kau suka

Ke mana akhirnya akan datang...

Aku sedang menunggu kedatanganmu...

Ada sesuatu yang ingin aku lakukan...

Tidak akan terkira dalam imajinasiku

Tidak akan terungkapkan dalam hari-hariku

Aku terperangkap di sini...

Untuk diselimuti kehangatan penyesalan

Bahkan dunia suara untuk terlupa

Mengenakan jas bisu terkunci dalam ruang dan waktu

Menuliskan dengan tinta biru di hujaman dinding muslihat

"keluarkan aku dari sini..."

Aku tidak tahu apa-apa tentang kehidupanku

Aku hanya terlahir di selaput gending megathruh

Mengukir sejarah di dalam buangan puitis

Dengan jendela rapuh yang berduka,

Mendapati keluasan galaksi

Ah... akhirnya aku bisa keluar...

Walau hanya sebatas mimpi

 

Frankincense (Purwokerto, 9 Agustus 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun