Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hal yang Kurang

29 November 2017   22:17 Diperbarui: 5 Januari 2018   18:04 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
INNAN (in anthology) by Frankincense

Apa yang sebenarnya terjadi padaku...

Padahal, aku sudah berusaha keras

Mengerjakan semua tanpa kesalahan

Kalau kondisi ini terus berlangsung

Maka aku...

Ah...sial, jadi melamun...

Aku jadi tak memperhatikan

Apa pengaruhnya masih terus berlangsung

Kalau bisa, untuk saat ini

Aku belum mau melakukannya

Kemarin pun, aku bermimpi...

Soal bayangan yang sangat banyak

Anda, ayo semangatlah...

Belakangan ini anda terlihat muram

Pekerjaannya kan, berhasil...

Jadi, lebih...san..tai...

Mana mungkin aku bisa santai...

Memegang pekerjaan apapun,

Tapi...tidak bisa memegang kehidupanku

Ah...ah...

Ma, maaf, aku...aku...

Tidak, tidak...

Anda, dia tidak bermaksud apa-apa kan...

Sudah, anda, kau itu...

Uuuhhh...apa yang kulakukan

Sungguh memalukan

Ini Cuma pelampiasanku saja kan...

Celaka...kehidupanku,

Tak bisa begitu saja bereaksi

Karena terbentur dinding penghalang itu

Aku akan menemukan...

Aku pasti akan menemukannya

Menemukan jawaban yang ada dalam diriku

Belajar dari diri sendiri

Dan aku pasti, membuat pekerjaan berhasil

Dengan apa yang kupunya

Meski kesal, tapi aku bisa melihat...

Kegundahanku, yang tidak bisa berkonsentrasi

Juga cara pemecahannya...

Dengan petunjuk dari hati

Kali ini, aku sendiri yang harus menemukan

Jawabannya... jawaban dalam diriku

Jawabannya...

Benar-benar ada dalam diriku

Aku Cuma harus mengikuti inderaku...

Ke-lima, bahkan ke-enam indera yang sudah diasah...

Dan diperluas seperti riak air

Selanjutnya, tinggal berkonsentrasi

Pada pekerjaan...seperti biasanya...

Anda, apa kau berhasil mendapatkan sesuatu

Jangan menyia-nyiakan kesempatan yang kau dapat

Hanya karena pikiran-pikiran aneh

Waah...itu bagus, seolah-olah...

Anda sudah kembali seperti  sebelumnya

Seperti biasa, sepertinya...

Anda bisa mengejar tepat pada waktunya

Iya, akhirnya...

Sepertinya aku sudah menyadari

Apa arti konsentrasi sebenarnya

Tempat jatuhnya tetesan air itu...

Menjadi pusat dari riak air

Meski berkonsentrasi...

Pada bagian yang dikerjakan

Kesadaran meluas...

Kini, yang menguasai...

Jalannya pekerjaan di ruangan ini

Dengan lima, bahkan enam indera yang terasah

Adalah aku...

Seperti sayap...

Yang terbentang di langit luas

Terus kuat dan halus

Perluas kesadaran

Aku harus merasakan denyutnya

Baik di dalam, maupun di luar diriku

Dalam riak nyawa, yang meluas tanpa batas

Frankincense (Purwokerto, 29 November 2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun