Mohon tunggu...
Francisca S
Francisca S Mohon Tunggu... Amicus Plato, sed magis amica veritas

Pengajar bahasa, Penulis novel: Bisikan Angin Kota Kecil (One Peach Media, 2021)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Batik Bantengan: Paduan Warisan Leluhur dalam Karya Seni Wastra Anjani

5 Oktober 2025   22:09 Diperbarui: 6 Oktober 2025   09:26 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anjani Sekar Arum sedang membimbing seorang pembatik muda di sanggarnya/Sumber: Maharani Sagita/kumparan

"Cita-citaku  dan kepuasanku adalah membangun komunitas pembatik cilik Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dengan demikian akan memunculkan bibit-bibit pembatik Indonesia dan aku berharap batik dapat dikenal masyarakat secara luas," ungkapnya dalam satu unggahan di akun Instagram @anjanibatikgaleri  

Anjani Sekar Arum sedang membimbing seorang pembatik muda di sanggarnya/Sumber: Maharani Sagita/kumparan
Anjani Sekar Arum sedang membimbing seorang pembatik muda di sanggarnya/Sumber: Maharani Sagita/kumparan

Dari program pelatihannya ini, anak-anak tersebut kemudian dapat memperoleh penghasilan dengan menjual hasil karyanya sendiri di galeri miliknya, di mana 90%  dari harga batik diberikan kepada para pembatik muda tersebut. Sisanya 10% digunakan untuk biaya kemasan, pajak, kas sanggar, gaji pegawai galeri, dan peralatan membatik. Model usaha sosial yang diterapkannya ini karena cita-citanya yang juga ingin meratakan kesejahteraan masyarakat Kota Batu.

Pada tahun 2017, Anjani mengajak Dinas Pendidikan Kota Batu untuk bekerjasama mengintegrasikan batik Bantengan ke kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah agar siswa lebih mengenal batik Bantengan. Hasilnya, Dinas Pendidikan Kota menyediakan peralatan batik kepada sekolah-sekolah berakreditasi A di Kota Batu, sementara Anjani menyediakan pembatik muda yang sudah mendapatkan pelatihan di sanggarnya untuk menjadi tutor di sekolah-sekolah tersebut.

Mengutip SWA ONLINE, hingga tahun 2018 terdapat 36 pembatik cilik yang menjadi tutor di berbagai sekolah dan sekitar 200 siswa membatik di sanggar.  Setiap anak memiliki penghasilan minimal sekitar Rp 300.000 per bulan.

Semakin maju setelah menerima penghargaan Astra

Atas segala upaya yang telah dilakukannya dalam melestarikan budaya dengan menciptakan motif batik Bantengan, dan mengedukasi generasi muda melalui usaha batik tulisnya, hingga mampu melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar, Anjani mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards Tingkat Nasional dari PT Astra International Tbk untuk kategori kewirausahaan pada tahun 2017.

Penghargaan ini adalah ajang tahunan yang diadakan oleh PT Astra International Tbk yang bertujuan menjaring masyarakat, khususnya generasi muda yang memiliki kegiatan bermanfaat bagi  masyarakat di sekitarnya di seluruh Nusantara.

Anjani Sekar Arum saat menerima penghargaan SATU Indonesia Awards Dari PT Astra tahun 2017/Sumber: Dok PT Astra International Tbk melalui Kompas.com
Anjani Sekar Arum saat menerima penghargaan SATU Indonesia Awards Dari PT Astra tahun 2017/Sumber: Dok PT Astra International Tbk melalui Kompas.com

     

Sebagai pemenang penghargaan ini, Anjani berhak mendapatkan bantuan dana dari Astra yang kemudian digunakannya untuk bisa melestarikan batik Bantengan lebih luas lagi, serta mengembangkan sanggar dan galerinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun