Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bijak dan Hati-hati dalam Lalu Lintas

17 Maret 2023   17:37 Diperbarui: 17 Maret 2023   17:39 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas yang diambil dari https://pid.kepri.polri.go.id/

Kecelakaan lalu lintas tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Terutama, jika kita menjadi korban. Maka, bijak sanalah di lalu lintas dan tetap hati-hati di jalan. Sehingga, kita dapat menjaga diri dari kecelakaan dan menjamin keselamatan bagi orang lain.

Dua minggu terakhir (mulai awal Maret 2023), cukup sering terdengar berita kecelakaan lalu lintas di sekitar Riau dan Sumatera Utara. 

Ada kecelakaan yang terjadi antara pengendara sepeda motor dengan truk dan pengendara sepeda motor meninggal. Ada kecelakaan yang terjadi antara pengendara sepeda motor dengan bus umum (link) dan pengendara sepeda motor meninggal di tempat kecelakaan. Yang meninggal adalah siswa SMA.

Ada pula kecelakaan yang terjadi antara pengemudi angkot dengan bus. Terdapat beberapa korban kecelakaan, bagian depan angkot rusak; demikian keadaan bus.

Sungguh mengerikan. Serasa, nyawa manusia begitu mudah untuk dipertaruhkan di lalu lintas. Padahal, bagi keluarga yang menanti di rumah, nyawa keluarga itu sangat mahal dan tak tergantikan.

Beberapa penyebab

Yang aktif berkendara di lalu lintas pun yang tidak, pasti dapat menduga beberapa penyebab terjadi kecelakaan. 

Ada kecelakaan yang terjadi karena kekuranghati-hatian si pengendara atau pengemudi angkutan. 

Bisa saja mereka ugal-ugalan di jalan, mengendarai sepeda motor atau mengemudi mobil terlalu ke tengah jalan, tidak pakai helm atau pasang safety belt, tidak memberi tanda untuk menepi atau menyeberang atau menyalib, dan kurang peduli pada tanda-tanda lalu lintas.

Ada pula kecelakaan yang disebabkan oleh pihak lain. Alasannya dapat ditebak, sama seperti alasan-alasan di atas.

Bisa saja kecelakaan disebabkan, bukan karena pihak pengendara atau pengemudi, tetapi alat transportasi yang digunakan tidak lagi memadai. Sehingga, tiba-tiba, lampu redup atau mati, lampu tangan tidak berfungsi, ban pecah di tengah jalan, dan sebagainya. 

Dan, biasanya kalau terjadi kecelakaan, transportasi yang lebih besar (ukuran) yang akan dipersalahkan. Kalau di Indonesia, massa akan bertindak untuk menghajar pengendara atau pengemudi.

Sehingga, bisa saja supir turut menjadi korban di tempat kecelakaan. Maka, kadang dapat dimengerti, ada saja supir yang takut untuk menepi setelah menabrak. Mereka kabur, takut menjadi korban amukan massa setempat.

Beberapa perhatian

Memang, tak dapat diprediksi, kapan terjadi kecelakaan lalu lintas. Kadang, bukan kita yang salah tetapi harus mengalami kecelakaan karena pihak lain. Akan tetapi, hendaklah beberapa hal berikut diperhatikan.

1. Sebelum mengendarai motor atau mengemudi mobil, kita memastikan bahwa motor atau mobil dalam keadaan yang baik. Pastikan lampu tangan "OK", rem bagus, lampu panjang untuk isyarat menegur berfungsi, dan air radiator cukup. Sehingga, tidak akan mengganggu lalu lintas di tengah jalan.

2. Terbiasalah untuk memakai atau menggunakan helm, jaket, dan sarung tangan (motor). Kalau di mobil, terbiasalah memakai safety belt.

3. Pahami aturan atau tanda-tanda lalu lintas, supaya tidak mengganggu yang lain. Sering terjadi, walau sepele, ada pengendara yang tidak peduli dengan lampu merah. Yang seharusnya berhenti, ia malah tancap gas. Atau, pasang lampu tangan ke arah kiri, tetapi ia justru menyeberang ke kanan.

4. Latih diri untuk memiliki feeling lalu lintas dalam hal menyalib dan mengatur kecepatan tinggi kendaraan. Feeling seperti ini akan sangat memudahkan kita untuk memprediksi timing yang tepat dalam menyalib.

5. Kalau tidak yakin untuk mengendarai atau mengemudi (selalu saja ada feeling alamiah [pertanda awal] seperti ini), jangan mengemudi mobil atau mengendarai motor. Lebih bijak kalau meminta teman mengantar atau pesan ojek online.

6. Perhatian khusus untuk para siswa-siswi SMP dan SMA: alangkah bijak sana mengendarai motor atau mengemudi mobil jika telah memiliki SIM dan laik di lalu lintas; perhatikan untuk tidak ugal-ugalan (adu kehebatan di jalan raya); dan selalu pakai helm demi menjaga diri dari benturan yang cukup serius di kepala.

Bijak dan hati-hati

Kedua kata di atas amat pantas untuk diingat saat berkendara di lalu lintas yang cukup ramai. Sekali lagi, kita tidak tahu kapan akan terjadi kecelakaan yang menimpa diri kita. Hal sepele dapat membuat kecelakaan menjadi lebih parah.

Untuk itu, bijak sana di lalu lintas dan tetap hati-hati memperhatikan situasi di jalan. Sehingga, kita dapat menjaga diri dari kecelakaan dan menjamin keselamatan bagi orang lain.

Keluarga akan sangat terpukul, apabila ada anggota keluarga yang harus kehilangan nyawa karena kecelakaan lalu lintas. Apalagi, jika kehilangan nyawa secara cuma-cuma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun