Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Sederhana Menyelesaikan Kemarahan yang Sepele

9 April 2022   21:26 Diperbarui: 9 April 2022   21:28 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang sedang menahan kemarahan. Gambar diambil dari halodoc.com

Kita bersikap apatis. Hal ini terjadi jika mindset kita terarah pada paham, "menghadapi masalah justru akan membuat masalah semakin buruk!". Kita pun tak mau tahu dan perasaan yang kita dapat adalah menjadi pecundang.

Kita berpura-pura tidak ada masalah. Tindakan yang paling baik dalam faktor ini adalah tidak bertindak sama sekali. Kita lari dari masalah, bukan menyelesaikannya. Kita cenderung mengubur masalah itu sehingga tidak tuntas, tetapi semakin runyam.

Menyelesaikan dengan segera

Kurang lebih empat faktor di atas harus segera diatasi agar kita dapat berdamai dan menuntaskan kemarahan sekaligus. Setelah mengetahui akar tersebut, sekarang saatnya kita memberi perawatan pada diri atas kemarahan dari akarnya.

Apa yang dapat kita lakukan?

Ketika ada masalah yang "mengundang" amarah, hadapi masalah itu. Lalu, tahanlah diri untuk tidak meledak-ledak. Perlu juga kita mengendalikan watak sendiri, memahami posisi orang lain/situasi/hal yang memicu amarah kita.

Mari kita membahas masalah yang diperselisihkan dan jangan menyinggung masalah lain (baca: melebar). Untuk itu, sediakan telinga, hati, dan pikiran untuk mendengarkan segala keterangan dan penjelasan dari pihak lain.

Setelah itu, mari kita membuka hati berdiskusi dan kompromi. Akui kelemahan dan kesalahan. Akhirnya, dengan lapang dada, minta maaf karena kekeliruan di sana-sini dan itu yang menyebabkan suasana menjadi keruh.

Perlunya menyelesaikan kemarahan

Setelah melihat beberapa hal yang membantu untuk menyelesaikan kemarahan, kita perlu bertanya dalam diri: "Mengapa kita harus menyelesaikan kemarahan sekalipun ringan atau sepele?"

Kita marah karena beberapa alasan dan faktor. Sering kita mencari celah untuk membalas dendam dan menghantam orang lain. Apa yang melatarbelakangi hasrat tersebut?

Jawabannya harga diri, penolakan, penenggelaman diri, dan kecemburuan. Masih sedikit dan masih banyak latar belakangnya.

Balas dendam adalah cara yang memberi kepuasan sementara untuk melampiaskan amarah. Inilah yang dikatakan oleh William Paley, sebagai kemarahan yang berujung pada dosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun